LANGKAT-Pasca konflik satwa harimau sumatra mansa ternak warga Lau Damak, pihak SPTN V TNGL/polisi kehutanan (Polhut) tinjau lokasi dan pasang kamera pengintai/track camera.

Informasi dihimpun Sabtu, (2/5/2020) sebelum konflik satwa, warga sekitar telah curiga pasalnya beberapa ternak peliharaan anjiing hilang seperti raib.

Namun tidak menduga harimau sumatra pemangsanya karena tidak ada jejak satwa yang dilindungi itu terlihat di sekitar perkampungan.

Selain itu sisa bangkai babi hutan pernah ditemukan warga diperladangan karet namun tidak juga terlihat ada jejak pemangsa urai warga dusun Tanjung Naman desa Lau Damak kecamatan Bahorok.

Berkaitan itu kepala seksi (kasi) SPTN wilayah V Bukit Lawang, Parber Turnip dikonfirmasi saat turun dari lokasi didusun itu mengatakan kita telah tinjau langsung.

Diuraikan Turnip, dari track camera terlihat jelas hewan buas itu kembali menyantap hewan buruannya tadi malam. Benar, harimau sumatra berukuran dewasa terekam kamera pengintai dari lembaga stay wild mitra TNGL hanya tersisa kepala sementara bagian lain telah ludes disantap.

Disinggung tentang kemiripan satwa buas yang pernah memangsa ternak lembu warga desa Timbang Lawan beberapa waktu yang lalu, Turnip tidak menampik namun ahli yang akan merumuskan hal itu.

Menjawab Gosumutcom, Turnip menjelaskan selain trac camera personil Polhut serta BKSDA kita tempatkan/siagakan dengan senjata api lima hari ke depan. "Warga yang merasa khawatir beraktifitas ke kebun silahkan kordinasi dengan personil. Kearifan lokal sangat mendukung kenyamanan masyarakat dan kelangsungan hidup satwa liar. Dipetkirakan dua hari ke depan sisa bangkai ternak akan habis disantap harimau dan kita akan lakukan pengusiran dengan dentuman /mercon jika harimau masih berada disekitar itu," pungkasnya.

Belum ada anggaran kompensasi dari TNGL tentang konflik satwa diluar kawasan namun kita akan berkordinasi dengan mitra pemerhati satwa imbuh Turnip. Diperkirakan 20-an ekor harimau hidup bebas dikawasan TNGL wilayah V terang Turnip.

Sementara kepala desa ( kades) Lau Damak Ngemat Ginting menuturkan warga telah mengevakuasi ternak ke tempat yang lebih nyaman. Didampingi kepala dusun (kadus) Tanjung Naman, Minta PA ditambahkan Ginting setidaknya ada 200-an ternak lembu milik warga ternasuk di kampung Tanjung Beringin yang berdekatan dengan lokasi konflik.

Menghimbau masyarakat agar tetap waspada jika melakukan aktifitas di perladangan kata kades. Turut serta saat peninjauan lokasi, Rio Sembiring dari BKSDA sumut, lembaga Stay wikd, Serka M Ginting dari koramil 06.

Diberitakan sebelumnya ternak lembu milik Hendri Sembiring sekretaris desa itu hilang dimangsa harimau sumatera, diketahui Jumat, (1/5/2020) saat hendak dipindahkan dipagi hari. Lembu berbobot 50 Kg daging itu diseret 600 M kearah perbukitan telah jadi bangkai. Akibat konflik dimaksud Hendri mengalami kerugian materi mencapai Rp 5,3 juta.