LANGKAT-Masyarakat petani sawah merasa kecewa pasalnya hingga kini bantuan bibit/benih yang dijanjikan belum juga nongol. Keterlambatan rutin keluh petani di daerah itu penasaran.

Akibatnya 700 Ha lahan persawahan Daerah Irigasi (DI) Timbang Lawan kecamatan Bahorok terancam gagal tanam. Padahal sesuai kesepakatan rapat pada 4/3/2020 di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) tentang Penentuan Pola Tertib Tanam Terpadu (P2T3) disepakati semai padi pada 15-30 Maret 2020.

Kala itu peserta rapat terdiri dari ketua kelompok tani (Poktan) Gabungan kelompok tani (Gapoktan) serta dinas terkait. Jadwal tanam juga telah disepakati 5-25 April 2020 namun dengan kondisi terkini bisa gagal tanam.

Hal demikian dipaparkan salah seorang ketua Poktan Makmur, Mujahidin saat ditemui dikediamannya pada Kamis, 22/4/2020 di kediamannya di desa Timbang Lawan.

Menurutnya dinas pertanian Langkat, melalui kordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Roslita mengaku dan menjanjikan bantuan benih/bibit Infari 32 urai Mujahidin menirukan.

Sayangnya hingga kini bantuan dimaksud belum juga diterima petani. Akibatnya petani mengambil inisiatif menyemai padi tanpa bibit bantuan/berlable. Hanya saja bibit yang disemai beraneka jenis dan dibeli tanpa keseragaman.

"Petani merasa khawatir dengan situasi saat ini (covid-19 - red) sehingga bertahan dengan tanaman pangan tanpa menunggu bibit bantuan terlalu lama," ujarnya.

Namun pemkab Langkat dalam hal ini dinas Pertanian sepertinya kurang berpihak kepada peran sawah pungkasnya. Padahal swasrmbada pangan salah satu prioritas pemerintah pusat untuk dilestarikan.

Menurutnya kondisi dilapangan saat ini, sebagian petani sudah mulai menanam (10 %). Sebagian masih memecah, menggaru/pematangan lahan. Dipastikan tidak akan serentak berdampak / rentan terhadap serangan hama/penyakit.

Tentunya akan mempengatuhi produksi panen, petani akan mengalami kerugian.Disinggung tentang prediksi, Mujahidin menjelaskan 2-3 pekan ke depan diperkirakan selesai tanam.

"Padahal jadwal awal direncanakan dan disepakati sebelum bulan suci ramadhan areal petsawahan telah selesai ditanam," pungkasnya.

Sebelumnya kordinator PPL. Roslita Sembiring saat dikonfirmasi mengatakan bibit bantuan belum bisa dikeluarkan saat ini. Belum bisa bang, ini pengakuan dinas pertanian propinsi sumut.

Bibit dari sumut dan pengakuannya diminggu ketiga bulan April kata Roslita menyakinkan. Ketika disinggung tentang jadwal semai sesuai hasil rapat P2T3 Roslita memaparkan sudah kita sampaikan kedinas pertanian Langkat dan propinsi sumut.

"Namun keputusan tetap pada sumut, meski begitu kita tetap berkordinasi sehingga bantuan itu bisa dipercepat," urainya dari seberang selulernya.