PAYAKUMBUH - Desmaizar alias Ade (41) mengaku kepada polisi memendam sakit hati kepada tenaga medis, terutama perawat. Hal itulah yang menjadi motif Ade mengunggah (posting) doa agar paramedis terkena virus Corona (COVID-19) di masa pandemi ini. "Menurut pengakuan pelaku, sekira tahun 2016 di salah satu RS di Kabupaten Limapuluh Kota, pada saat itu ibu pelaku sedang di rawat di RS tersebut, dengan kondisi sakit mag akut. Pada saat pelaku mendapat giliran jaga, orang tua pelaku meminta buah sawo," kata Kapolres Payakumbuh AKBP Donny Setiawan kepada detikcom, Kamis (16/4/2020).

Namun saat Ade membawakan sawo, lanjut Donny, ada perawat yang datang ke kamar inap dan langsung merebut sawo itu tanpa berbicara baik-baik. Pengakuan Ade, sawo itu kemudian dibawa pergi oleh perawat.

"Setelah diambil oleh perawat, buah sawo tersebut langsung dibawa oleh perawat tersebut. Itu yang membuat kesal pelaku terhadap tenaga medis di RS tersebut," ujar Donny.

Kepada polisi, Ade menuturkan sawo itu adalah permintaan terakhir ibunya. Karena beberapa hari setelah kejadian, ibunya meninggal dunia.

"Karena menurut pelaku, itu permintaan terakhir ibunya. Karena setelah pulang dari rumah sakit, beberapa hari kemudian ibunya meninggal," ucap Donny.

Meski beralasan demikian, polisi tetap tak membenarkan perbuatan Ade yang menuliskan doa agar paramedis terkena Corona.

"Apapun alasan pelaku, tak dibenarkan perbuatannya mem-posting kalimat yang tak pantas kepada paramedis yang kini tengah berjuang melawan wabah COVID-19, " tegas Donny.***