MEDAN-Pengusaha RM Wong Solo, Puspo Wardoyo, mendukung strategi Lokdown sebagai cara terbaik menyelesaikan masalah penyebaran virus covid 19, ketimbang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dinilainya sebagai semi lockdown.

Hal ini disampaikanya, pada Sabtu (11/4/2020) saat temu pers dengan sejumlah media di RM Wong Solo Jl Gajah Mada Medan. Menurut Puspo Wardoyo pandemi covid-19 yang telah berlangsung 2 bulan di Indonesia ini berpengaruh besar terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat dan juga dalam bidang bisnis.

Hampir semua bisnis mengalami goncangan yang luar biasa, termasuk bisnis kuliner. Hal tersebut menurutnya dipicu antara lain oleh daya beli masyarakat yang turun.

Keadaan ini menyebabkan tak teralakkan semisal PHK yang terjadi dimana-mana, ketakutan masyarakat akan tertular covid-19 dan juga aturan dari pemerintah, seperti PSBB, semi Lockdown membuat penjualan turun sampai 90%. "Kondisi seperti ini tentu membuat para pengusaha kuliner khawatir, baik terhadap keberlangsungan bisnisnya maupun terhadap masa depan karyawan. Dengan demikian maka kebijakan pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kurang tepat karena masyarakat tetap beraktivitas walaupun tidak seperti biasanya. Hal ini menjadi tidak begitu efektif dikarenakan aktifitas masyarakat juga masih berjalan walaupun tidak seperti hari biasa, namun roda bisnis juga tidak dapat berjalan sebagaimana biasa. Solusi yang tidak total menyebabkan tidak adanya kepastian pandemi ini akan berakhir,"paparnya.

Berdasarkan pemikiran itu, menurut Puspo, lockdown total sebenarnya menjadi satu-satunya solusi yang paling memungkinkan untuk memperbaiki keadaan.

Semua Komponen Harus Berperan. Dijelaskan The owner Wong Solo Group ini, pemberlakuan lockdown ini tidak menjadi tanggung jawab pemerintah semata melainkan juga harus menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, pengusaha, tokoh masyarakat, ulama, dan pemuka masyarakat lainnya.

"Permasalahan lockdown yang paling utama adalah masalah makanan, sebab, selama lockdown harus dijamin bahwa seluruh masyarakat mendapat makanan. Jika makanan terpenuhi, insya Allah kondisi akan terkendali dengan baik," imbuhnya.

Tokoh pengusaha Muslim ini mengedepankan ke’arifan lokal: "Berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing”, sebagai pribahasa yang sangat relevan dengan upaya sungguh-sungguh mengatasi pandemi covid-19 ini.

Dijelaskanya, bahwa pemerintahan yang paling rendah seperti Ketua RT diharapkan nantinya dapat berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mendata masyarakat; siapa yang mampu dan tidak mampu. Dari data tersebut diharapkan yang mampu dapat membantu yang tidak mampu.

Ketika satu RT sudah dapat menyelesaikan masalah dilingkungannya, maka Ketua RT tersebut harus berkoordinasi dengan RT lain dalam satu Desa, sehingga dapat terdata dengan baik serta jelas dan terukur apa yang harus dilaksanakan. Pola ini terus berjenjang ke atas, sehingga masalah ini dapat diselesaikan secara bersama-sama.

Pola lockdown ini menurutnya pernah dilakukan pada masa Sahabat Umar bin Khatib ketika terjadi wabah yang melanda masayarakat. Dengan demikian maka kesertaan pengusaha untuk membantu masyarakat dalam menjamin kebutuhan makan selama lockdown sangat memungkinkan menjadi salah satu kunci dalam penyelesaian covid 19, dan keadaan diharapkan akan membaik.

Wong Solo Berbagi

Berkenaan dengan itu, pimpinan Wong Solo Group yang menerapkan nuansa Islam dalam seluruh perusahaannya ini mengatakan bahwa RM Wong Solo sedang ikut andil dalam berbagi makanan untuk para TKI yang sedang mengikuti karantina di Eks Bandara Polonia dan Cadika Lubuk Pakam dan PMI Kota Medan. Pada 9 April telah mendonasikan 1.056 nasi kotak, pada 10 April sebanyak 2.422 dan 11 April, sebanyak 1.680 kotak/bungkus, dan insya Allah donasi ini akan berlanjut. tambahnya.

Tips Sukses Pengusaha

Sebagai seorang pengusaha Muslim yang memiliki keyakionan akan bantuyan Allah Swt, Puspo Wardoyo secara ikhlas mengetengahkan: “Jangan takut miskin karena bersedekah, justru bersedekah akan membawa kejayaan”.

Lebih jaun ia mengutip hadis Rasulullah bahwa “Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (Riwayat Imam Thabrani).

“Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.”

Pada kesempatan ;lain Rasulullah bersabda: “Jagalah harta kamu dengan zakat dan obatilah sakitmu dengan sedekah dan hadapilah segala cobaan dan bahaya dengan do’a serta tawadhu’ (kerendahan hati)“ (HR. Abu Hurairah, menurut penuturan Murad Khan Hasan).

Hadis-Hadis Rasulullah tersebut, menurutnya, cukup menjadi dalil dan pedoman bagi setiap pengusaha untuk dapat bersama pemerintah membantu rakyat dalam berjuang mengatasi ancaman wabah pandemic, dan dia yakin Allah akan selalu menberi jalan keluar yang terbaik.