MEDAN-Panggung Apresiasi Kolaborasi Medan Berkah kembali digelar. Tapi kali ini dengan konsep berbeda dan kolaborasi yang berbeda pula.

Pada edisi Jumat (6/3/2020) malam, diisi penampilan sejumlah musisi dan komunitas yang tergabung dalam Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPRI) Kota Medan dan Sumut.

Di antaranya penampilan Rocker Community, ABSTRAQ dan Stone Rules. Selain musik, Panggung Apresiasi gagasan Bobby Nasution tersebut juga diwarnai magician performance dari JXTRADA dan Andri Ozan.

Tampak hadir di sana Ketua DPD PAPPRI Sumut Erucakra Mahameru ditemani istri tercinta, Ketua dan Sekretaris DPC PAPPRI Medan Said Faisal SH MH dan Beng Handoko.

Yang lebih spesial lagi, acara juga dihadiri sejumlah komunitas seperti Medan Revo Club, Medan Blues Society, Indie United, Basskomed, MUD, FFS, VSK, V-DAM, Tango Musik dan Ribac Medan.

Sesi pertama, Panggung Apresiasi menampilkan performance anak band Medan, Stone Rules dan ABSTRAQ. Mereka membawakan lagu-lagu karya mereka sendiri dan mengcover lagu Deep Purple. "Terimakasih buat Kopi Jolo. Dan yang paling keren ini, terimakasih buat Bang Bobby Nasution. Jangan lupakan kami pas udah dilantik nanti," kata Bang Dosh, pembawa acara Panggung Apresiasi.

Bang Dosh juga mengajak musisi Kota Medan untuk lebih peduli terhadap karya-karyanya. "Hak Cipta itu kelen daftar lah. Karya kita itu identitas kita. Kalau dicaplok orang lain kan kita sendiri yang kesel. Kalau mau tau banyak soal cara mendaftar Hak Cipta, silakan datang ke PAPPRI atau hubungi langsung saya," kata Bang Dosh yang juga Bidang Program PAPPRI Kota Medan tersebut.

Di tempat yang sama, Manajer Komunikasi Gerakan Medan Berkah Muhammad Asril menilai musisi Kota Medan sangat keren. "Musisi Medan itu memang keren dari dulunya karena karya dan karakternya," kata Asril.

Asril menyebut Panggung Apresiasi digelar tiap Jumat malam di Kopi Jolo Jl Cik Ditiro Medan. "Ini gagasan Bang Bobby Nasution sendiri dengan harapan musik dan seni di Medan bisa kembali bergairah dan yang terpenting kita harus berkolaborasi agar kendala ke depan bisa diatasi bersama," kata Muhammad Asril.

Sehari sebelumnya yaitu pada Kamis 5 Maret 2020, Gerakan Medan Berkah telah juga menyuarakan soal kolaborasi itu dalam diskusi bertema Hak Cipta dan Kesejahteraan Musisi Kota Medan.

Dalam diskusi tersebut, Asril berharap musisi agar terus berkarya. Dia juga mengajak warga untuk mengubah mainset agar lebih mencintai musisi Kota Medan. "Penting juga dilakukan kolaborasi musisi dengan jurnalis di Medan dalam memperkenalkan karyanya," tuturnya.

Asril menyimpulkan Medan harus mempunyai annual event musik. Untuk itu, penting dibuat aturan terkait seni ini. "Dan terakhir sangat penting bagi pemerintah membuat Perda yang bisa memayungi hak-hak musisi dan seniman Kota Medan," tandasnya.