MEDAN-Kantor Cabang PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Kualanamu bersama seluruh stakeholder terus melakukan terus komunikasi dan koordinasi dalam memastikan prosedur upaya pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19) dijalankan dengan sesuai ketentuan agar tidak masuk melalui Bandara Kualanamu Deliserdang.

Upaya pencegahan dilakukan semakin intensif dan hari ini dilakukan sterilisasi ruangan dan area oleh petugas khusus yang menyemprotkan obat pada bagian bagian ruangan .selain itu juga pengaktifan alat pendeteksi suhu badan di area domestik dan internasional juga setiap saat siaga melakukan pemantauan pada orang orang yang melintas masuk ke terminal penumpang baik penumpang maupun awak pesawat.

Pengelola Bandara KNIA menyebutkan Komunikasi dan Koordinasi intensif dilakukan antara operator bandara yakni PT Angkasa Pura II dengan Otoritas Wilayah 2 Bandara, Kantor Imigrasi, Karantina, Kepolisian, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan stakeholder lainnya, ujar EGM PT Angkasa Pura II Djodi Prasetyo Kamis ,(5/03/2020).

“Tim Facilitation [FAL] yang dipimpin oleh Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah II sudah diaktifkan sebagai wadah komunikasi dan koordinasi di antara stakeholder di Bandar Udara Internasional Kualanamu,” ujar Djodi Prasetyo.

Fasilitas di KNIA juga telah dilengkapi berbagai sarana untuk mencegah penyebaran COVID-19, selain thermal scanner juga terdapat thermo gun, kapsul isolasi, hingga lebih banyak hand sanitizer dan pembagian masker secara berkala.

Telah dilaksanakan kegiatan Disinfeksi di area kedatangan Terminal Internasional KNO meliputi seluruh area keberangkatan sampai dengan area kedatangan.

Kegiatan dilaksanakan bersama antara Team Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Internasional Kualanamu , rutin kegiatan ini akan dilakukan secara harian di gedung terminal pada saat low hours.

Rencana kontingensi apabila terdapat penumpang pesawat yang terdeteksi terjangkit COVID-19 pun sudah disiapkan. Jika ada laporan dari pilot, maka pesawat diarahkan terlebih dahulu untuk menuju area karantina.

Adapun pada hari ini Ditjen Perhubungan Udara telah menerbitkan surat edaran agar pemeriksaan terhadap penumpang rute internasional yang tiba di seluruh bandara di Indonesia dapat ditingkatkan dan dilakukan secara masif.

“Kami memastikan seluruh pemeriksaan penumpang yang baru tiba dari luar negeri akan melalui pemeriksaan suhu tubuh dengan dibagi dalam beberapa lajur. Maskapai juga akan menginformasikan kepada penumpang mengenai keharusan mengisi Health Alert Card,”.

Djodi Prasetyo menambahkan bahwa anggapan pencegahan dilakukan tidak maximal adalah tidak benar.

“Setiap personil dari seluruh stakeholder di Bandar Udara Internasional Kualanamu Deliserdang berupaya keras mencegah penyebaran virus ini, dan kami memohon dukungan dari penumpang pesawat di bandara dan juga seluruh masyarakat. Bandara adalah pintu gerbang utama di Indonesia khsusnya sumatera utara, oleh karena itu upaya pencegahan dijalankan dengan maksimal dan sesuai dengan standart prosedur,” ujar Djodi Prasetyo.

Pengecekan suhu tubuh dilakukan dengan alat thermal scanner yang terdapat di terminal kedatangan internasional dan terminal kedatangan domestik, serta thermo gun yang dipegang oleh personil KKP.

Di samping itu, penumpang dari luar negeri juga diharuskan mengisi formulir Health Alert Card (HAC) guna memonitor kemungkinan penumpang pesawat terjangkit COVID-19.

Djodi Prasetyo mengatakan pemeriksaan di KNIA tidak hanya dilakukan terhadap penumpang pesawat namun juga terhadap pilot, awak pesawat dan penumpang yang datang dan terminal kargo yang dilakukan oleh Balai Karantina.

Bukan itu saja, alat itu juga digunakan untuk pengawasan terhadap pilot, awak pesawat dan penumpang yang datang dan berasal dari negara terjangkit virus dimaksud.

Manajeman PT Angkasa Pura II kantor cabang Bandar Udara internasional Kualanamu juga menghimbau kepada petugas penyelenggara kebandarudaraan khususnya di jajaran terdepan untuk memakai masker untuk melindungi diri dari virus corona dan menjaga kebersihan diri.

"Untuk mengantisipasi agar tidak terjangkit virus corona dan lainnya, pastinya kita dari PT Angkasa Pura II harus melindungi diri. Itu makanya kita harus memakai masker, sampai dengan kondisi atau status aman," tandas Djodi Prasetyo.