MEDAN-Bakal Calon Wali Kota Medan Bobby Nasution memotivasi anak yatim untuk bekerja keras

Hal itu dilakukan agar anak yatim tersebut menjadi seseorang yang berhasil.

Sebab, Boby menegaskan, anak yatim adalah generasi emas yang jadi penentu arah bangsa ke depan.

Demikian disampaikan Bobby Nasution kepada anak yatim yang berasal dari Gang Pegawai Jalan Sakti Lubis Kecamatan Medan Kota dalam acara Berbagi Keberkahan Bersama Yatim Piatu #Kolaborasi Medan Berkah, Jumat (28/2/2020). "Niat diluruskan. Berani ambil resiko dan bekerja keras. Terpenting lagi jangan melawan orang tua. Semoga jalannya dipermudah, semoga selalu sehat," ucap Bobby.

Jebolan S2 Agribisnis Institut Pertanian Bogot (IPB) itu berujar, mengambil sebuah keputusan memang tidak selalu mudah. Untuk itu diperlukan niat yang lurus dan pantang menyerah. "Saya pernah sekali berseberangan denganorangtua. Saat itu, orangtua ingin saya menjadi PNS, tapi saya ingin menjadi pengusaha," ujar ayah dari Sedah Mirah Nasution ini.

Di sisi lain, Bobby juga mengungkapkan keprihatinannya melihat banyak anak yang bemain game melalui ponsel, dan tidak diawasi orang tua. "Kalau diawasi dan diarahkan ke hal positif, maka tekonologi sangat bermanfaat. Asal jangan off-side (melebihi batas,red). Batasan bisa buat anak menjadi lebih baik," ungkapnya.

Soal program berbagi keberkahan, Bobby menyampaikan kegiatan itu dilaksanakan rutin setiap hari Jumat. "Salah satu tujuan supaya mengingatkan diri kami sendiri. Kalau niat apapun yang kami lakukan harus benar-benar lurus dan baik," tuturnya.

Acara juga diisi tausyiah Ustaz Mukhlis Panjaitan.

Pada kesempatan tersebut, Ustaz Mukhlis juga memotivasi anak yatim piatu agar menjadi generasi emas.

Yakni Generasi yang berharga berkualitas dan bernilai, tidak kaleng-kaleng.

Kata dia, banyak tokoh Islam yatim dari kecil.

Misalnya Imam Hambali, Hanafi, bahkan nabi Muhammad SAW sendiri yatim sejak kecil.

Setelah ayah tiada, sambungnya, peran ibu bisa gantikan ayah sekaligus. "Untuk itu patuhi ibu. Patuhi apa yang diperintahkan ibu saat ini. Jangan protes. Mengatakan ah saja tak boleh. Jadikan ibu keramat dalam hidup, insyaallah sukses," tuturnya.

Ada tiga saran yang disampaikan ustaz Mukhlis untuk menjadi generasi emas.

Pertama, kritis dalam mencari dan menerima kebenaran. Jangan gampang menerima berita, akhirnya terdoktrin. "Makanya jangan mudah termakan isu dan berita hoaks," kata dia.

Kedua, sikap dan perilaku menyatu pada Islam.

Jangan minder tak percaya diri dengan keislamannya. Dan ketiga, sanggup menghadapi resiko. "Karena itu yang punya skill, kepandaian, asah terus," jelasnya.

Ustaz Mukhlis juga memberikan tips sukses ala Imam Safi'i. Yaitu, harus miliki kecerdasan dan ilmu pengetahuan, harus punya hati dan punya keterampilan. "Meskipun cerdas dan punya keterampilan, jika kita tak punya iman, bisa 'gol' (masuk penjara) saat memimpin nanti. Oleh sebab itu, perkuat ilmu dan taqwa. Bekerja keraslah, hasilnya Allah yang menentukan, Insya Allah menjadi orang yang sukses," tandasnya.