MEDAN - Kejuaraan bulutangkis bertajuk Daihatsu Astec Open (DAO) 2020 di Medan, akhirnya resmi bergulir dengan dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) dengan diwakili Kadispora, Baharuddin Siagian, Selasa (25/2/2020).

Turnamen yang masuk dalam kalender resmi PBSI ini dan masuk dalam kategori Sirkuit Nasional (Sirnas) tipe B ini digelar 25-29 Februari 2020 di GOR PBSI Sumut, Jalan William Iskandar, Medan. Kadispora Sumut, Baharuddin Siagian, dalam kesempatan itu mengatakan, Pemprov Sumut sangat mengapresiasi digelarnya turnamen ini. Ia berharap dari even dapat melahirkan bibit yang bisa memperkuat tim Sumut untuk PON 2024 mendatang.

"Kita berharap anak-anak ini bisa menguji teknik atau ilmu apa aja yang mereka dapat selama di klub dapat di terapkan. Terus mentalnya ini yang paling penting. Kita kalaupun jago tapi mentalnya sudah down duluan, itu tak akan bisa berhasil," ucapnya.

"Hilangkan sitgma buruk yang sudah down duluan sebelum bertanding lawan dari klub-klub Jawa dan harus kita rubah. Saya yakin dan percaya dengan waktu empat tahun ini kita bisa lebih baik lagi dari segi prestasi di PON 2024 nanti," lanjutnya.

Selain itu, pria yang akrab disapa Bahar ini turut mengapresiasi setinggi-tingginya atas pengorbanan yang telah dilakukan oleh Pengprov PBSI Sumut, terutama Ketua Umum, Suripno Ngadimin, yang telah banyak membenahi komplek GOR PBSI Sumut.

"Kami sangat berterimakasih kepada Pak Suripno Ngadimin yang begitu besar sumbangsihnya. Tidak hanya waktu, tenaga dan pikiran, beliau juga mau berkorban dari pendanaan untuk melakukan renovasi GOR dan mes (komplek PBSI Sumut). Sebab sebagaimana kita ketahui bahwa komplek ini punya Pemprov dan beliau sudah melakukan banyak perubahan," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua KONI Sumut, Prof. Agung Sunarno, yang turut hadir dalam kesempatan itu. Selain mengapresiasi atas terselenggaranya turnamen bergengsi ini, KONI juga memberi aplaus sebesar-besarnya dengan kegigihan dan pengorbanan Suripno Ngadimin dalam revitalisasi sarana dan prasarana.

"Yang pastinya kita terimakasih kepada PBSI adakan even seperti ini, karena ini awal yang baik. Mungkin dari sini tercipta atlet-atlet potensial. Misalnya hasil dari kategori U-17 ini berpotensi untuk kita persiapkan bagi tim Sumut di PON 2024. Dan ini awal yang baik," harapnya.

"Selain itu dengan semangat yang ditunjukkan oleh beliau (Suripno Ngadimin) dapat dijadikan role of model oleh pengprov-pengrov cabor lainnya. Sebab olahraga itu tidak hanya tentang atlet, tapi juga sarana dan prasarana pendukung juga perlu," lanjutnya.

Sementara Ketua Umum Pengprov PBSI Sumut, Suripno Ngadimin, berharap kepada atlet dari Sumut untuk memanfaatkan even ini sebaik-baiknya untuk menambah pengalaman.

Selain itu ia turut membeberkan alasan mengapa di even DAO Medan kali ini tarafnya turun dari internasional ke nasional. Menurutnya tak lain karena peserta dari Sumut kurang mental menghadapi peserta dari klub-klub Jawa hingga luar negeri.

"Kemarin Bu Mimi (panitia DAO pusat) mengkritik keras saya. Tahun lalu kita buat bertaraf internasional, kurang peminatnya dari lokal (Sumut), sebab tahun lalu peserta dari Indonesia hanya 300-an dan sisanya dari luar negeri (total peserta tahun lalu 500-an peserta). Makanya tahun ini dibuat (taraf) nasional saja tapi peserta sampai 500-an," ungkapnya.

"Karena pemain Sumut ini mental masih kurang. Hadapi dari Jawa saja sudah takut, apalagi dari luar negeri. Maka dari itu even tahun lalu jadi pelajaran tahun ini. Mari kita bangkit. Sebab barometer keberhasilan seseorang tak hanya dari peringkat. Tapi dari semangat, percaya diri dan doa. Kalau semangat pasti mentalnya kuat," tutupnya.

Sementara Ketua Panitia Lokal DAO 2020 Medan, Dody Sayendra, mengatakan bahwa even tahun ini diikuti sebanyak 565 peserta dari 80 klub dari seluruh Indonesia, termasuk dari klub-klub Jawa. Selain Sumut dan Jawa, juga ada dari provinsi lainnya seperti Aceh, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan lainnya.

Sebagai informasi, DAO 2020 Medan menghelat empat nomor kategori yakni usia dini (U-11), anak-anak (U-13), pemula (U-15) dan remaja (U-17), baik di nomor lomba tunggal maupun ganda putra-putri.