DELISERDANG-Virus Corona mengancam, sementara Pihak intansi terkait kususnya Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kualanamu hingga kini belum memberlakukan larangan masuk bagi warga negara (WN) China yang datang via Bandara Kulalanamu Deliserdang.

Belum diberlakukan larangan ini karena belum ada surat resmi masuk ke KKP, kendatipun sudah ada pengumunan dari pusat terkait larangan warga negara China masuk untuk antisipasi virus corona.

"Saat ini kita masih melakukan antisipasi seperti biasa, dengan alat thermosecener dan melakukan pendataan paspor terhadap mereka yang masuk via KNIA". Hal ini dikatakan Koordinator KKP kualanamu dr Sofyan Hendri, Senin (3/2/2020).

Dikatakan, pihaknya tidak bisa melarang orang masuk sebelum ada surat resmi dari pemerintah pusat masuk ke KKP. Memang ia mengaku ada informasi yang dilansir lewat media, pelarangan bagi yang datang dari China tetapi baru 5 Februari 2020. "Pun demikian kalau surat edaran itu resmi keluar kita siap terapkan di KNIA," ungkapnya.

"Maka sepanjang surat resmi masuk ke KKP, kita melakukan antisipasi yang seperti bisa dilakukan saat ini. Misalkan setiap orang yang baru tiba dari luar negeri mereka diwajibkan mengisi data, melewati pemeriksaan thermoscener dan lainnya. kalau terdeteksi terjangkit virus corona langsung di masukkan ke ruang karantina (isolasi) yang sudah disiapkan di terminal kedatangan international selanjutnya dirujuk ke RS Adam malik yang dihunjuk sebagai tempat perawatan," ujarnya.

Sementara Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Kelas I Khusus Medan yang dikonfirmasi melalui Kasi unit pemeriksaan II Albert Pasaribu di Kualanamu, mengaku juga hal yang sama, sepanjang masih dinyatakan seseorang itu steril ketika melewati pemeriksaa KKP pihaknya juga memberikan izin masuk.

"Kita tergantung KKP, kalau lolos dari mereka kita juga perbolehkan masuk"terangnya.

Terkait larangan menurutnya sudah mendengar info tersebut tetapi baru diberlakukan serentak mulai tangga Rabul 5 Februari 2020.

Disoal warga China yang masuk via bandara Kualanamu menurutnya per Januari 2020 yang datang sebanyak 628 orang, sedangkan yang berangkat sebanyak 911 orang total 1.539 orang.*