JAKARTA - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menjelaskan, pemerintah memutuskan menggunakan Batik Air untuk mengevakuasi WNI atas saran pemerintah China. Sebab, selama ini Lion Air memang memiliki rute penerbangan Jakarta-Wuhan.

"Untuk mempercepat proses clearance, otoritas Republik Rakyat Tiongkok sarankan memakai (resumption) slot yang secara reguler sudah melayani jalur tersebut," jelas Retno kepada wartawan, Sabtu (1/2/2020).

"Oleh karena itu, kita gunakan slot Lion dengan memakai Batik Air (satu grup). Pesawat badan lebar yang kita pakai muat sekitar 300 orang dan tidak perlu transit," imbuhnya.

Retno menjelaskan, dalam situasi darurat seperti ini, pihaknya ingin mengutamakan kecepatan agar bisa segera mungkin mengevakuasi WNI.

Hal senada juga dijelaskan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Ia mengatakan, Lion Air Group ditunjuk pemerintah karena otoritas China telah mensyaratkan pelaksanaan evakuasi WNI haruslah operator yang memiliki izin penerbangan dari dan ke Wuhan.

"Yang memiliki izin rute tersebut adalah Lion Air dan Sriwijaya Air. Dan yang memiliki pesawat wide body (bodi lebar) adalah Lion Air melalui pesawat Batik Air," ungkap Budi.

Penjelasan pemerintah ini, menjadi alasan kenapa Pemerintah memutuskan menggunakan pesawat Batik Air-yang berada di bawah Lion Air Group-dalam proses evakuasi WNI dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Pesawat Batik Air yang dikirim merupakan jenis Airbus A-330, dan telah disterilisasi dan disemprot disinfektan.***