MEDAN-Dunia dikejutkan akan kasus pemuda Indonesia bernama Reynhard Sinaga yang dihukum oleh Pengadilan Manchester, Inggris seumur hidup lantaran Ia memperkosa ratusan pria atau perkosaan sesama jenis. Salah satu Dokter Ahli Kejiwaan asal Sumatera Utara (Sumut) juga menyoroti kasus Reyhard ini.

Meski tidak pernah memeriksa secara langsung kesehatan jiwa yang bersangkutan (Reyhard), Ketua Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) Dr dr Elmeida Effendy MKed KJ SpKJ (K) menuturkan bahwa secara umum kasus-kasus seperti Reynhard cukup sering terjadi di masyarakat.

"Tapi tidak dengan korban yang tentunya tidak sebanyak sekarang (ratusan). Bisa kita lihat bahwa tingkat kecerdasan intelektual seseorang ada kalanya tidak seimbang dengan tingkat kecerdasan emosionalnya, meskipun memiliki pendidikan yang cukup terkadang emosinya tidak stabil," katanya pada Gosumut.com, Jumat (10/1/2020).

Sambung Elmeida, Tindakan perkosaan yang dilakukan pada seseorang, apalagi banyak orang dan saat orang tidak berdaya menunjukkan inferioritas pelaku tersebut dalam berhubungan seksual dengan orang lain. Terlepas dari apakah korban berlainan jenis kelamin atau sesama jenis kelamin dengan pelaku, sehingga pelaku melakukan tindakan impulsif tersebut pada orang yang tidak mungkin menolak (karena tidak sadar).

"Jadi, tidak adanya rasa bersalah terhadap perilaku seksual agresif yang memakan banyak korban ini menyiratkan adanya gangguan kepribadian antisosial atau disosial, yang kalau memakai istilah awam dulu sering disebut psikopat. Sering sekali kita terkecoh dengan penampilan sosok rapi, wangi dan sopan yang mampu berkata kata dengan baik ternyata memiliki berbagai kelainan jiwa yang sangat berbahaya yang dapat mencelakai diri seseorang bahkan menghilangkan nyawa seseorang," jelasnya.

Untuk itu, Elmeida berpesan agar masyarakat tetap harus berhati-hati terutama pada setiap sosok yang baru dikenal. Karena setiap orang tidak pernah bisa menduga bagaimana sebenarnya kondisi kejiwaannya yang bisa saja merupakan predator seksual ataupun pembunuh berdarah dingin.

"Seperti dibalik penampilan terawat, bersih, rapi dan tutur kata yang sopan tetap tidak bisa menjamin kesehatan jiwa seseorang. Bahkan jika terselubung dengan tingkat intelegensia dan intelektualitas yang tinggi hal ini akan semakin tersamar karena yang bersangkutan bisa lebih manipulatif, menampilkan pribadi yang mempesona meski dalamnya kejam dan brutal," pungkasnya.

Seperti diketahui Reynhard Sinaga, pria asal Indonesia dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris, setelah melakukan serangan seksual kepada 48 orang pria yang dilakukan sejak Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.

Terdapat 159 kasus serangan seksual, 139 di antaranya adalah perkosaan pada pria berusia 17 tahun hingga 36 tahun.*