MEDAN-Medan itu kota apa ya ? Dibilang kota wisata juga bukan, kota budaya juga tidak, kota bisnis juga belum. Kota Medan seharusnya punya identitas diri, seperti layaknya Bali yang fokus dengan kota wisata-nya.

Hal tersebut dicetuskan Bobby saat berkunjung ke Markisa Noerlen Jalan Sei Tuan Medan Kamis (27/12/2019). Pria bernama lengkap Muhammad Bobby Alif Nasution yang sudah mendaftar menjadi bakal Calon Wali Kota Medan 2020-2025 di DPD PDI Perjuangan Sumut ini mengisahkan kota Medan yang merupakan kota nomor tiga terbesar di Indonesia seharusnya memiliki citra diri, value yang hal ini turut memicu untuk promosi kota Medan demi mendongkrak minat para wisatawan untuk berkunjung ke kota Medan.

“Saya melihat anak Medan sungguh kreatif. Gak kalah dengan kota kota lain di Indonesia. Semua sudah ada disini. Industri kreatif dan UMKMnya berkembang pesat, kulinernya apa lagi. Makanan enak mudah ditemukan di Medan. Mereka semua sangat membutuhkan dukungan pemerintah untuk lebih berkembang dan sejahtera,”ungkapnya kepada Gosumut.

Ayah satu anak ini menuturkan perlunya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempromosikan UMKM kota Medan. “Memanfaatkan komunitas, dan mengajak mereka berkunjung ke pusat-pusat UMKM. Ini salah satu cara untuk lebih mensosialisasi,”imbuhnya. Selebihnya ia menghimbau agar para UKM juga memperindah kemasan.

Dalam obrolan santai itu, Bobby menikmati alpukat kopi di halte Noerlen. Ia turut mengamati proses pembuatan sirup Markisa Noerlen yan g didampingi langsung oleh owner Markisa Noerlen Rachmi Novianti. Mimi mengajak Bobby berkeliling mengamati berbagai produk UMKM yang sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas Medan oleh para pengunjungnya.

Mimi menjelaskan upaya Makisa Noerlen saat ini yang sedang menuju konsep tempat oleh-oleh yang go green. “Konsep ramah lingkungan sangat sesuai dengan citra Markisa Noerlen. Saya menjadikan sirup markisa yang asli dari buah markisa pilihan, tanpa pewarna dan pengawet. Dan limbahnya pun masih kita berdayagunakan lagi menjadi produk yang bermanfaat,” ungkap Mimi tentang usaha yang sudah berdiri sejak tahun 1985 itu.

Untuk itu ia menyarankan semua UKM yang menitipkan produknya di gerai Markisa Noerlen turut memperbaharui produk dan kemasannya yang ramah lingkungan.*