SIMALUNGUN-Pihak PT Bumi Karsa yang menjadi penanggungjawab dan perbaikan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Siantar-Parapat di nagori Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun yang amblas sepanjang 20 meter dengan kedalaman jurang sekira 30 meter, ternyata perbaikannya lambat dikarenakan belum adanya sinkronisasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sumut (Dishut/KLH). Pasalnya pelebaran jalan dengan kisaran 3-5 meter itu harus seizin Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara (Dishut Provsu).

Hal tersebut dikatakan pihak Management PT Bumi Karsa, Hamdan melalui selulernya, Rabu (4/12/2019) saat menanggapi lambannya perbaikan pasca jalinsum yang amblas itu dan jika suratnya sudah dibalas, tentu kami akan melakukan pelebaran jalan supaya dua jalur itu berfungsi kembali, jadi kami hanya melakukan perbaikan dan pemeliharaan saja.

"Jadi yang membuat surat itu dari pihak Bina Marga Satker Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II (BBPJN) Medan, jadi kami masih melakukan menubggu itu, karena urusan lahan bukan wewenang kontraktor (Bumi Karsa) Bang, "jelas Hamdan.

Lebih lanjut Hamdan mengatakan saat ini peralatannya sudah diturunkan di lokasi kejadian, dan mereka sudah mulai melakakan pengerukan bahu jalan ke arah gundukan setinggi 10 meter dan karena lahan yang bakal dikeruk adalah kawasan hutan berpohon besar disana, tentu akan dilakukan penebangan dan butuh kesepakatan demi perbaikan dan pelebaran jalan lintas kita itu,saat ini baik batu sirtu dan peralatan alat berat sudah kami siagakan disana, katanya..

Hamdan juga menambahkan, pihaknya dari PT Bumi Karsa (Kalla Grup) akan berupaya sebaik mungkin untuk melakukan perbaikan itu, sehingga arus lalulintas Siantar-Parapat dan sekitarnya mudah-mudahan lancar dan terkendali, memang curah hujan juga mengganggu aktifitas pekerjaan kita dan sampai saat ini kita upayakan semaksimal mungkin sekaligus menambah pekerja dilapangan. Pokoknya akan kami upayakan, "ungkapnya..

Perihal jalan lintas Palang-Sitahoan tembus Sipangan Bolon dan selanjutnya menuju Balige (Tobasa) dan sekitarnya, saat inipun masih dalam tahap pengerjaan, tentu dengan beragam kondisi dengan tekstur tanah yang kita sepadankan dengan gambar proyek. Kami sedang mengantispasi jalan menukik tajam dengan tanjakan yang selama ini bermasalah, akan kita turunkan dan sebahagian akan ditimbun, sekalian melakukan pengerasan, semuanya akan dimaksimalkan, agar sesuai terget kerja, "pungkas Hamdan.*