JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung pemisahan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dengan Sriwijaya Air Group. Menurutnya, hal ini akan berdampak positif dan membuat persaingan harga tiket semakin baik. "Bahwa pemisahan Garuda-Sriwijaya lebih positif. Artinya terjadi persaingan harga (tiket) yang baik," ujar Budi Karya di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Jakarta, Senin (25/11).

Selain persaingan harga, Budi Karya menuturkan, pemisahan Garuda dan Sriwijaya dapat memudahkan penyelesaian masalah. Sehingga pemerintah bisa lebih jelas untuk memisahkan masalah yang ada.

"Kita bisa melupakan pemilahan masalah dengan jelas. Katakan kalau Sriwijaya ada masalah, maka Sriwijaya kita periksa, tidak berkait Garuda," jelasnya.

Sebagai catatan, Sriwijaya Air memutuskan untuk menghentikan Kerja Sama Manajemen (KSM) dengan Garuda Indonesia. Kuasa hukum yang juga shareholder Sriwijaya Air Group, Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan alasan Sriwijaya dicerai oleh Garuda.

Salah satunya mengenai ketidakjelasan perjanjian yang disepakati antara kedua perusahaan maskapai penerbangan tersebut.

Yusril menganggap campur tangan Garuda di Sriwijaya Air terlalu mendominasi. Misalnya terkait dengan operasional perusahaan hingga urusan perawatan pesawat. Mekanisme Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan manajemen Garuda justru bikin ongkos operasional Sriwijaya tidak efisien dan utang pun makin bengkak.***