BATUBARA-Kabupaten Batubara menjadi salah satu penopang program strategis nasional. Banyaknya program pusat yang dikucurkan oleh Pemerintah pusat di Batubara diharapkan dapat memberi Multiplayer Efek kepada putra-putri daerah.

Kawasan industri yang telah terbangun sejak lama di daerah itu juga diharapkan dapat menjadi pendukung pengembangan sumber daya mansuia (SDM) sekaligus dalam rangka menekan angka pengangguran di masa mendatang.

Dimana pada Tahun 2024, Kawasan Industri Kuala Tanjung Diperkirakan akan merekrut 110 ribu Tenaga Kerja dari berbagai daerah. Melihat peluang tersebut, Zahir berharap tidak ingin warganya hanya menjadi penonton di daerah sendiri. untuk itu ia meminta agar masyarakat segera mempersiapkan kualitas diri.

Sebelumnya, Zahir juga telah meminta agar Dinas Tenaga Kerja untuk segera melakukan inventarisasi kualifikasi kebutuhan pekerjaan pada perusahaan-perusahaan yang ada di daerah.

Hal tersebut bertujuan untuk melihat dan mengukur seberapa besar kesempatan bagi putra-putri daerah untuk mendapatkan pekerjaan. "Saya pikir, ditahun 2023 nanti, kawasan ini sudah maju pesat. Ditahun 2024, diperkirakan sudah 110 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan. Untuk itu, masyarakat agar mempersiapkan kualitas diri sehingga masyarakat Batubara tidak hanya sebagai penonton di negeri sendiri" katanya di acara Konsultasi Publik II dalam Penyusunan rencana detail tata ruang (RDTR), di MPH Inalum, Jumat (1/11/2019) kemarin.

Dikatakanya saat ini, Pemerintah Batubara tengah sibuk melaksanakan revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang telah memasuki kajian di tingkat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Ia memastikan, hal itu sebagai acuan Pemerintahannya kedepan dalam menata ruang pembangunan sekaligus memberikan kepastian hukum kepada investor yang akan menanamkan investasinya di daerah tersebut.

“Jelas ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Kalau ekonomi sudah meningkat, berarti kita sudah makmur," harapnya.

Lebih lanjut Bupati menerangkan, konsultasi ini guna mematangkan kembali terkait konsep pembangunan kawasan industri di Kuala Tanjung hingga dua puluhan tahun mendatang.

“Kawasan industri tersebut mendorong adanya peningkatan taraf perekonimian serta daya saing bagi masyarakat Batubara. Untuk itu, kami perlu pendampingan dari Direktur Penataan Kawasan Kementerian ATR/BPN RI dalam upaya Pemerintah Kabupaten Batubara dapat segera terwujud,” tutupnya.

Direktur Penataan Kawasan, Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN, Sufriyadi memaparkan, terkait Pelabuhan Kuala Tanjung itu direncanakan akan diterintegrasikan dengan sistem transportasi darat.

"Yakni, jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera, jalur Kereta Api Lintas Timur, Jalan Kolektor Primer dari PKW Tebing Tinggi, dan Jalan bebas hambatan ruas Kisaran-Tebing Tinggi," katanya.

Selain itu, di sekitar Kawasan Industri Kuala Tanjung juga ia prediksi akan berkembang menjadi sebuah kawasan perkotaan akibat dilintasi oleh jaringan transportasi darat (Jalan bebas hambatan, Jalan arteri dan Jalur KA), sehingga terbuka akses dari dan ke Pelabuhan serta Kawasan Industri.*