LABUHANBATU - Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019, di Kabupaten Labuhanbatu, diwarnai dengan tidak sekolahnya pelajar yang duduk di bangku SMP dan SMA. Hal ini dikarenakan lokasi halaman dan bangunan sekolah mereka digenangi air akibat tingginya curah hujan yang terjadi Minggu (27/10/2019) malam kemarin, sehingga proses belajar mengajar tak dapat dilakukan.

Seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan SMU Swasta Purna Yudha di Dusun Amal, Desa Sei Rakyat, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu. Di sekolah ini, terpaksa menghentikan proses belajar mengajar akibat ruangan kelas digenangi air dan sudah sekitar sepekan ini.

Menurut penuturan salah seorang warga Suroyo, banjir tersebut diakibatkan buruknya saluran drainase di desa mereka, sehingga pada saat musim hujan air tidak mengalir ke Sungai Berumun.

"Kalau hal ini berkesinambungan, kita khawatir anak didik akan ketinggalan mata pelajaran," terangnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Yayasan Yudha Purna, Indra Miraja, kepada wartawan, menerangkan, banjir sudah terjadi sekitar 2 minggu.
"Kami terpaksa tidak melakukan aktivitas belajar mengajar, karena 5 ruangan kelas dan kantor digenangi air," bebernya.

Yang paling parahnya lagi, sambung Indra, 2 hari ini air semakin tinggi, akibatnya air naik hingga mencapai 30 cm.

"Kita berharap kepada pihak Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, melalui dinas terkait, untuk segera melakukan normalisasi agar pemukiman warga dan fasilitas umum, tidak tergenang air saat musim hujan," tandasnya.