MEDAN – Menjadi sarjana berarti melangkah maju ke sebuah fase dimana seseorang terjun ke dalam masyarakat, setelah menuntut ilmu di perguruan tinggi. Karena itu, sarjana diharapkan mampu berbuat bagi masyarakat dan kemajuan Sumatera Utara (Sumut) ke depan.

“Sarjana haruslah berbuat sesuatu, terutama bagi kemajuan Sumatera Utara. Untuk apa jadi sarjana, kalau tidak ada yang bisa anda buat untuk masyarakat Sumatera Utara,” ujar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada acara Wisuda ke-54 Institut Teknologi Medan (ITM) di Tiara Convention Center, Jalan Imam Bonjol, Medan, Sabtu (19/10).

Gubernur mengatakan, membangun Sumut bisa dilakukan dengan inovasi dan mengembangkan kreativitas. Kemampuan mahasiswa teknik harus dimanfaatkan untuk membangun Sumut. Apalagi, beberapa waktu ke depan, Sumut memiliki banyak rencana pembangunan.

Untuk itu, katanya, para sarjana haruslah berkontribusi dalam pembangunan tersebut. Serta merancang sendiri pembangunan yang dibutuhkan.

“Saya tahu sarjana-sarjana ini pintar-pintar, apalagi kuliahnya di jurusan teknik, pasti bisa merancang (pembangunan) ini semua,” kata Edy Rahmayadi yang didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumut Hasmirizal Lubis.

Selain itu, kata Edy, membangun watak pribadi juga harus dilakukan anak-anak Sumut, khususnya para sarjana. Terutama tentang moral dan kejujuran. Seperti Negara Jepang dan Finlandia yang maju karena tertanam sikap kejujuran dalam kehidupan masyarakatnya.

“Mulailah langkah pertama dengan kejujuran, ayolah kita jujur sehingga berkurang penjara di kita setiap hari 1 penjara, seperti di Finlandia,” pesan Gubernur.

Rektor ITM Medan Mahrizal Masri menyebutkan ada 530 mahasiswa dari berbagai fakultas yang mengikuti Wisuda ke-54 ini. Kepada para wisudawan rektor mengingatkan, bahwa persaingan hidup ke depan semakin ketat dan kompetitif. Untuk itu para wisudawan diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan pengetahuan, kemampuan, dan sikap, agar dapat bersaing pada kompetisi di luar.

Mahrizal juga memaparkan, selama ini ITM telah menorehkan beberapa prestasi. Salah satunya, mobil listrik buatan mahasiswa ITM berkompetisi di sirkuit Sepang Malaysia dalam ajang kompetisi mobil hemat energi tingkat Asia 2019. Serta berhasil finish para peringkat ke-2.

Ketua Yayasan Pendidikan dan Sosial Dwiwarna Cemerlang mengatakan Sumut tidak bisa dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut sendiri. Harus ada dukungan dari segenap elemen masyarakat, termasuk para mahasiswa yang telah lulus menjadi sarjana.

Selain itu, Cemerlang juga berpesan kepada para wisudawan, wisuda bukanlah tujuan akhir. Tapi proses atau perjalanan hidup seseorang. “Acara wisuda bukan tujuan akhir, ini adalah bagian dari perjalanan kalian untuk selanjutnya kerkiprah di masyarakat,” katanya.

Sementara itu diketahui, bahwa 530 mahasiswa yang mengikuti Wisuda ke-54 ini berasal dari 3 fakultas yaitu Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan (FTSP), Fakultas Teknologi Industri (FTI), dan Fakultas Teknologi Mineral (FTM). Serta 10 program studi (Prodi), yaitu Teknik Mesin 85, Teknik elektro 72, Teknik Industri 35, Teknik Kimia 58, Teknik Informatika 54, Teknik sipil 78, Teknik Arsitektur 21, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota 35, Teknik Pertambangan 73, dan Teknik Geologi 19.**