MALANG - Badai Cidera yang mendera pemain vital Arema FC belum menunjukkan akan berakhir. Kondisi ini diakui sang pelatih Milomir Seslija berdampak besar pada permainan tim. Terutama absennya sang defender Arthur Cunha.

Badai cidera yang mendera Arema FC terjadi sebelum putaran pertama Kompetisi Sepakbola Liga1 2019 berakhir. Awalnya mereka kehilangan dua pilar utama, Dedik Setiawan dan Johan Farizi. Hilangnya kedua pemain ini sangat dirasakan Singo Edan, terlebih Farizi yang kerap menjadi kunci skema permainan.

Setelah putaran kedua, jumlah pemain vital yang cidera bertambah. Artur Cunha, Sylvano Comavalius hingga Ahmad Nur Hardianto.

“Cidera yang mendera tim ini memang sangat tragis,” ucap pelatih yang karib dipanggil Milo tersebut.

Milo mengungkapkan hilangnya lima pemain sangat berimbas pada permainan Arema FC. Terutama absennya gerbang belakang Artur Cunha.

Hilangnya Dedik, Farizi, Comvalius memang menjadi masalah. Namun seiring berjalannya waktu Arema sudah mulai membiasakan diri. Namun hilangnya Arthur menjadi sebuah masalah baru. Pasalnya hingga saat ini Arema belum bisa menemukan pemain yang pas untuk ditandemkan dengan Hamka Hamzah. 

Rachmat Latif coba diturunkan saat pertandingan lawan Borneo FC. Hasilnya masih belum maksimal, lini bekalang Arema banyak kedodoroan. Selanjutnya pada laga Persela Lamongan, Hanif Sjahbandi coba dipermak menjadi bek. Hasilnya cukup baik, namun tidak sebaik duet Arthur-Hamka.

“Kita tidak bisa menyalahkan, karena semua pemain sudah bekerja dengan kemampuan terbaiknya,” imbuh Milo.

Kini Milo tengah mempersiapkan diri untuk pertandingan lawan PS Sleman. Dia beharap pertandingan kandang ini bisa menjadi momentum untuk kebangkitan timnya.***