TANAH KARO-Pelayanan pusling (puskesmas keliling) yang berada di Kabupaten karo yang selama ini kurang maksimal dan kurangnya mendukung sarana dan prasarana yang berada di 17 kecamatan. Untuk saat ini pusling yang berada di di semua kecamatab rata rat berumur 12 tahun dan hanya 2 unit yang berumur 2 tahun.

Dalam kondisi ini, mengamanatkan UU No . 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan permenkes 75 thn 2014 bahwa setiap puskesmas mempunyai 1 pusling dan 1 ambulan, dasar ini pihak kemenkes RI memberikan sarana dan prasarana mobil ambulance sebanyak 17 unit.

Demikian dikatakan kadis kesehatan Drg. Irna safrina Meliala saat mendampingi Bupati Karo melakukan gelar apel kendaraan ambulance yang diterima dari kemenkes RI guna pengecekan kesiapan operasional ambulance, Rabu (18/9/2019) pukul 9.00 WIB di halaman kantor Bupati.

Turut hadir acara gelar kesiapan ambulance ini staf ahli Mulia Barus, Asisten 3 adminitrasi Mulianta Tarigan, Kepala Bappeda Ir. Nasib Sianturi M.Si, dan para Kapus se-kab. Karo.

Menurut Irna, ini semua terkabul bukan melalui proses pengajuan proposal, akan tetapi mengedepankan faktor lobi ke Kementerian RI. "Caranya saat itu saya loby bagian perencanaan di kemenkes RI, cukup melelahkan, tapi lelah itu hilang ketika ambulance yang dibutuhkan oleh pemda kab. Karo datang untuk melengkapi sarana transportasi pelayananan membawa pasien," ucapnya.

Hadirnya ambulance ini, maka untuk pusling yang ada di puskesmas tetap dioperasionalkan sepanjang pusling masih dapat dijalankan, "bukan berarti pusling dikesampingkan penggunaannya, dan tentu hal ini pemda karo Berterimakasih kepada kemenkes RI belum ada Kabupaten lain diberikan Randis (kendaraan dinas) ambulance banyaknya seperti ini," canda Irna.

Penyaluran Ambulance ini berpedoman dari dana DAK, terdiri dari 12 unit Ambulance single Gardan Rp. 4.697.520.000, Ambulance double Gardan 3 unit, dana sebesar Rp 1.569.355.500, sedangkan pusling 2 unit anggaran Rp 782.920.000, total keseluruhan 17 unit Rp. 7.049.795.500.

Alokasi ambulance dan Pusling transport single Gardan untuk puskesmas Kabanjahe, Berastagi, Korpri, Singa, Dolat rakyat, Barusjahe, Tiganderket, Tigapanah, Merek, Naman teran, Payung, Simpang empat.

"Sedangkan ambulance Transport double Gardan untuk Puskesmas Tiga Binanga, Lau baleng dan Puskesmas Mardingding, kemudian Puskesmas keliling Single Gardan diperuntukkan di puskesmas Kabanjahe dan Puskesmas Munte," urainya.

Sementara Bupati Karo Terkelin Brahmana saat mengecek kesiapan kendaraan ambulance yang telah diberikan oleh kemenkes RI dalam rangka mendukung pelayanan kesehatan di puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan kab karo, sangat kita apresiasi apa yang diberikan oleh kemenkes RI ini.

"Patut kita bersyukur, adanya kepedulian Kemenkes RI tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan khususnya dinas kesehatan yang terus melakukan upaya lobi lobi, meyakinkan kemenkes RI agar Randis ambulance disalurkan ke Pemda karo, memenuhi ini, kita apresiasi dinas kesehatan yang sudah gigih terus menggolkan ini, tentu saya selaku pimpinan ada catatan khusus dalam penentuan "Reward and Punishmen," ucapnya.

"Untuk itu dengan hadirnya kendaraan ambulance ini, barang tentu kita harapkan pelayanan kesehatan di setiap puskesmas harus menjadi lebih prima dan etos kerja semakin meningkat, baik pelayanan kepada masyarakat dan saat pasien membutuhkan tidak ada lagi alasan, saat merujuk pasien, jadi ambulance harus siap dalam 1x24 jam," tandas Terkelin Brahmana.

"Sering kali gampang menerima sesuatu, baik bantuan maupun hibah atau apapun bentuknya, setelah ada, lupa akan perawatannya, untuk itu saya menegaskan jagalah Randis ambulance ini dengan baik baik, peliharalah dan rawat sebaik mungkin, adakan biaya rutin dan pemeliharaan," imbuh bupati.

"Disamping itu saya minta dinas kesehatan dan para Kapus (kepala puskesmas) jangan menyalahgunakan ambulance ini, tapi pergunakan sesuai aturan yang ada," pungkasnya.*