TOBASA-Raja Sonak Malela adalah anak ke 4 dari 4 bersaudara kandung yakni (anak pertama Tuan Sihubil, anak ke Dua Tuan Somanibbil dan anak ke Tiga Tuan Dibangarna dan anak ke Empat adalah Raja Sonak Malela) dengan ayah Kandung mereka Raja Sibagotnipohan.

Raja Sonak Malela dengan Istrinya (parsonduk bolon) boru Pasaribu dari Bonan Dolok Kec.Balige memiliki 4 anak, anak pertama Raja Simangunsong, Anak Kedua Raja Marpaung, anak ke Tiga Raja Napitupulu dan Anak Ke Empat Raja Pardede.

"Bak kata pepatah lama Bersatu kita teguh, Bercerai kita runtuh, dengan persatuan dan kebersamaan adalah kekuatan besar kita dan keberagaman akan perbedaan bukanlah pemisah dan pemecah bagi Keturunan Raja Sonak Malela di seluruh Dunia," demikian paparan Raja Sonak Malela memaknai dan menyikapi pepatah lama klasik tersebut.

Keturunan Raja Sonak Malela menyadari betul, bahwa di era saat ini mereka ada dengan berbagai macam perbedaan, baik dalam perbedaan Status, Ekonomi, Agama dan bentuk budaya.saat ini keberadaan suku Batak yang sudah ada beredar di penjuru bumi dari jaman dahulu telah ada dengan 6 Puak (puak Batak Toba, Simalungun, Karo, Dairi, Pakpak dan Mandailinhg) demikianlah di 6 puak ini keturunan Raja Sonak Malela yang 4 marga bernaung.

Raja Sonak Malela memiliki "Monumen Pusaka Padan ni Raja Sonak Malela" atau sering disebut dan dikenal dengan nama "Tugu Parpadanan Raja Sonak Malela Naga Baling" yang berdiri kokoh di pusat kota Balige Kab.Toba Samosir Sumatera Utara, dimana Kota Balige disebut dengan nama "Balige Raja" karena Balige adalah menurut sejarahnya adalah murni perkampung (parhutaan) milik Raja Sonak Malela yang dihuni oleh keturunannya dari ke 4 anaknya Raja Mangunsong, Raja Marpaung, Raja Napitupulu dan Raja Pardede hingga saat ini.

Dengan pembagian wilayah tempat tinggal, di pusat Kota Balige yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Toba Samosir dihuni oleh Marga Napitupulu dengan Kelurahan Napitupulu, Kelurahan Pardede dihuni oleh Marga Pardede dan di bawah Kota Balige tepatnya di desa Lumban Bubul tepian pantai Danau Toba dihuni Marga Mangunsong dan Marpaung serta keatas kota Balige sekitaran RSU HKBP dan Kantor Telkom Balige adalah perkampungan yang dimiliki dan dihuni oleh Marga Mangunsong.

Monumen Pusaka Padan ni Raja Sonak Malela atau lebih sering di sebut " Tugu Naga Baling Parpadanan Raja Sonak Malela" di gagags oleh DR. TD Pardede pemilik Pardede Hotel Medan dan Pardede Tex (perusahaan kain diera tahun 1970 an) yang pembangunannya dimulai dibangun pada 7 Mei 1973 dan diresmikan pada 31 Agustus 1973 dengan pelaksana pengerjaan pembngunan adalah Sekar Gunung seorang ahli pemahat dan Ukir dari Pulau Dewata Bali.

Di Monumen Pusaka Padan ni Raja Sonak Malela "Tugu Naga Baling Raja Sonak Malela" ada prasasti bertuliskan 3 Pesan/Nasehat/Petuah yang sakral dari Raja Sonak Malela kepada seluruh keturunannya (Pomparannya) di seantero penjuru dunia ini. Raja Sonak Malela meninggalkan pesan yang sakral yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh pomparannya (Keturnannya) yakni " Sisada Rona, sisada lulu anak sisada Lulu Boru, sisada lulu Tano sisada Pakkilalaan, Anak na sojadi masibola - bolaan, Boru naso boi masitindian, sada songon daion aek unang mardua songon daion Tuak".

Mengingat pesan leluhur tersebut kebersamaan keturunan Raja Sonak Malela dengan menganut azas kerja sama Gotongroyong secara bersama sama melaksanakan gotongroyong dengan membersihkan Monumen Pusaka Padan ni Raja Sonak Malela yang juga disebut "Tugu Parpadanan Naga Baling Raja Sonak Malela" yang berdiri tepat di pusat kota Balige (Balige Raja, red) Kab.Toba Samosir Rabu,(11/9/2019).

Gotongroyong pembersihan Monumen Pusaka Padan ni Raja Sonak Malela "Tugu Parpadanan Naga Baling Raja Sonak Malela" digagas oleh Forum Komunikasi Sonak Malela Anak, Boru Sedunia (FKSM - ABOS) untuk menyongsong Karnaval Pesona Danau Toba 2019 oleh Pemerintah Kabupaten Toba Samosir yang akan digelar Jumat, Sabtu dan Minggu (13, 14 dan 15 September 2019) dan salah satu peserta Karnaval adalah Pomparan Raja Sonak Malela dengan menampilkan Mobil hias Rumah Batak dan Ulos Batak sebagai Pakaian Khas Adat Budaya Batak.

Fernando Napitupulu yang juga sebagai Bendahara Partai PDIP DPC Kab,Toba Samosir kepada Gosumut di lokasi monumen mengatakan, hendaknya semua Pompoaran (keturunan) Raja Sonak Malela yang ada di seantero dunia ini semakin bersatu dalam kebersamaan.

Monumen Pusaka Padan ni Raja Sonak Malela yang juga disebut "Tugu Parpadanan Naga Baling Raja Sonak Malela" akan menjadi salah satu lokasi wisata budaya di Kab.Toba Samosir dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi keturunan Raja Sonak Malela.

Monumen tersebut akan menjadi sebuah situs budaya bersejarah bagi suku Batak.karena di Monumen Pusaka Padan ni Raja Sonak Malela di ukir berbagai kisah dan sejarah Perjuangan Hidup dari Lahir hingga menyebarnya keturunan Raja Sonak malela di seantero dunia ini serta berbagai kisah kisah mistis dan realita kehidupan keturunan Raja Sonak Malela dimasa dahulu hingga saat ini.jelas Fernando.

"Harapan kita kepada seluruh Pompran Raja Sonak Malela supaya bersatu dengan menyatukan sikap dan jiwa sosialnya untuk mengumpulkan dan menyisihkan sebahagian kecil dari penghasilannya masing masing untuk merenovasi atau menambah bagian fisik Monumen yakni dengan membangun Gapura Gerbang monumen dan mendirikan beberapa Gajefo kecil sebagai tempat peristirahatan pejiarah di depan samping Kiri Kanan dan Belakang Monumen Padan Raja Sonak Malela," harapnya Fernando.

Monumen Pusaka Padan ni Raja Sonak Malela "Tugu Parpadanan Naga Baling Raja Sonak Malela" yang tepat berdiri di pusat kota Balige akan menjadi salah satu situs Budaya pendukung pada Destinasi Pariwisata Danau Toba Kab.Tobasa yang saat ini sedang gencar gencarnya di lakukan oleh pemerintah pusat akan pengembangan dan pembangunannya menuju Destinasi Pariwisata Go Internasional.*