LABUHANBATU - Pelaksana tugas Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe bersama para pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka memperingati HUT ke 74 RI Tahun 2019, Jumat (16/8/2019) pagi. Selain pimpinan dan anggota DPRD, terlihat juga hadir unsur Forkopimda Labuhanbatu, Sekdakab Ahmad Muflih, para Pejabat Eselon II, III dan Pimpinan Parpol serta OKP maupun Pimpinan Organisasi Wanita termasuk Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Labuhanbatu Hj. Rosmanidar Hasibuan Andi Suhaimi.

Presiden Joko Widodo dalam pidatonya antara lain mengatakan, Indonesia maju bukan hanya karya Presiden dan Wakil Presiden, bukan hanya karya lembaga eksekutif, lembaga legislatif ataupun yudikatif saja, tetapi keberhasilan Indonesia juga karya pemimpin agama, budayawan dan para pendidik.

Keberhasilan Indonesia adalah juga karya pelaku usaha, buruh, pedagang, inovator maupun petani, nelayan dan UMKM, serta karya seluruh anak bangsa Indonesia. Kecepatan kita dalam meraih cita-cita adalah peran besama. Peran PDIP, Golkar dan Nasdem, PKB dan PPP Perindo, PSI dan Hanura, PBB dan PKPI. Dan jangan lupa juga peran Gerindra, PKS dan Demokrat serta PAN, Partai Berkarya dan Partai Garuda.

"Saya yakin jika kita sepakat dengan satu visi Indonesia maju kita mampu melakukan lompatan kemajuan, lompatan untuk mendahului kemajuan bangsa lain. Sebagai kepala negara yang merangkap kepala pemerintahan. Sebagai Presiden dalam sistem Presidensial yang dimandatkan konstitusi, saya mengajak kita semua untuk optimis dan kerja keras. Sayalah yang memimpin lompatan kemajuan kita bersama," ungkapnya.

Di sisi lain, Jokowi mengatakan, Indonesia tidak takut terhadap persaingan. Indonesia harus bisa menghadapi persaingan dengan kreativitas, inovasi, dan kecepatan yang kita miliki.

"Karena itu tidak ada pilihan lain, kita harus berubah. Cara-cara lama yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan. Strategi baru harus diciptakan. Cara-cara baru harus dilakukan. Kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya. Tetapi kita harus lebih baik dari yang lainnya. Sekali lagi, kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya. Tetapi kita harus lebih baik dari yang lainnya," terangnya.

Dalam kompetisi global yang ketat berebut pengaruh, berebut pasar berebut investasi, Indonesia harus lebih cepat dan lebih baik dibandingkan negara-negara lain.

"Kita harus lebih cepat dan lebih baik dibanding negara-negara tetangga. Investasi harus membuka lapangan kerja baru harus menguntungkan bangsa kita. Langkah demi langkah tidak lagi cukup, lompatan demi lompatan yang kita butuhkan. Lambat asal selamat tidak lagi relevan, yang kita butuhkan adalah cepat dan selamat," tandasnya.