MEDAN-Hingga kelompok terbang (kloter) 17 jemaah calon haji yang telah berangkat menuju Arab Saudi sebanyak 6.535 atau 76,60 % dan yang belum ada sebanyak 1.996 jemaah atau 23,40 % lagi.

Saat ini Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan peraturan mengenai waktu angkutan shalawat bagi para jemaah haji. Menurut Kasubag Humas Kanwil Kemenag Sumut A. Azhim berkenaan dengan persiapan penerimaan masa Armina maka pelayanan angkutan shalawat mengalami penyesuaian waktu.

"Peraturan itu menyebutkan, sebelum masa Armuzna, angkutan shalawat beroperasi di mulai 6 Agustus/5 Zulhijjah pukul 12.00 Waktu Arab Saudi WAS). Sesudah masa Armuzna angkutan shalawat beroperasi kembali mulai 15 Agustus/14 Zulhijjah," kata Azhim, Selasa (30/7/2019).

Maka, lanjutnya, selama tidak ada pelayanan bus angkutan shalawat, disarankan agar para jemaah dalam melaksanakan sholat 5 waktu di masjid terdekat yang ada disekitar pemondokan. Untuk 8 Zulhijjah/9 Agustus, semua jemaah haji Indonesia diberangkatkan ke Arafah, jadi jemaah diminta mengurangi aktivitas ditambah dengan padatnya jalan yang mau dilalui menuju masjidil haram.

"Jadi dianjurkan jemaah haji Indonesia sholat di masjid-masjid yang dekat yang berada di daerah Syisyah. Lalu 13 Zulhijjah, jemaah kembali ke Makkah dan Mina setelah melontar terutama yang melontar penuh 4 hari (nafar sani). 14 zulhijjah sudah aktif seperti biasa dan bus shalawatnya kembali beroprasi," terangnya.

Sementara itu, kemarin ada sebanyak 389 jemaah haji kloter 17 yang tergabung dari Deli Serdang 214 orang, Madina 109 orang, Karo 57 dan Humbahas 1 orang berangkat ke Arab Saudi.

Azhin menyebutkan, open seat 1 karena batal/tunda dari daerah. Tunda sakit 3 orang yaitu Choirul Saleh Madjirun bin Madjirun (63) asal Madina yang meninggal sebelum masuk asrama haji. Muhammad Rifai Ali Hamzah bin Ali Hamzah (68) asal Madina sakit sebelum masuk asrama haji. Lalu, Asriah Ali Hasan binti Ali Hasan (65) asal Madina pendamping jemaah yang sakit sebelum masuk asrama.*