SAMPANG - Aksi penipuan atau sejenis penggendaman semakin marak dan kerap kali menimpa warga Sampang. Baru-baru ini, menimpa Hj Rohana (50) dan cucunya warga Desa Madupat, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jumat (26/7/2019) yang lalu. Modus yang dilakukan oleh pelaku pengendaman ini hampir serupa. Yakni mencari korban di area jembatan Suramadu dengan berpura-pura menawarkan angkutan umum pelat hitam kepada warga yang hendak masuk Madura.

Tetapi, di dalam mobil (angkutan umum palsu) tersebut sebenarnya adalah komplotan penipu yang telah bersekongkol untuk menjerat korbanya. “Saat turun dari kendaraan atau mobil kawanan penipu, korban tidak merasa telah ditipu, selang beberapa menit baru sadar jika uangnya ludes, lalu korban pingsan di depan toko perhiasan Jl Panglima,” kata Suaidi, salah satu warga yang menolong korban pingsan di depan toko perhiasan.

Lanjut Suaidi, setelah sadar, korban menceritakan kronologi pengendaman tersebut. Bahwa dalam satu mobil itu, ada orang berdalih meminjam uang sebesar Rp 5 juta. Entah jurus bujuk rayu apa yang dikeluarkan oleh korban hingga dengan gampangnya menyerahkan uang tersebut.

“Dari pengakuan korban, uang yang dipinjam itu akan diganti oleh temanya setelah turun dari kendaraan. Tetapi, ternyata itu hanya modus untuk mengelabuhi korban,” ujarnya.

Sementara akibat pengendaman tersebut, korban mengalami shok dan tidak bisa dimintai keterangan. Sebab, korban pingsan dan saat sadar hanya menangis. Namun, dari ucapan yang ditangisi oleh korban. Uang yang hilang sekitar Rp 5 juta.

“Aksi kejahatan pengendaman ini sudah sering terjadi, bahkan bisa dikatakan mencapai puluhan korban. Sebab, kami sering melihat korban pengendaman ini di area jalan Panglima,” kata salah satu pemilik toko perhiasan di area Jl Panglima.

Pantauan di lokasi, selang beberapa menit kemudian korban dijemput keluarganya untuk dibawa pulang dan tidak melaporkan kejahatan tersebut ke pihak kepolisian setempat.***