MEDAN-Bayi kembar siam Adam dan Malik yang berasal dari Tapanuli Utara (Taput) akan di operasi 23 Juli mendatang.

Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam Adam dan Malik, Dr Rizky Adriansyah M Ked(Ped) SpA(K) dalam temu persnya mengatakan tim dokter pemisahan bayi kembar siam ini terus melakukan analisis. Sebab analisis tersebut sangat perlu sebelum melakukan operasi pemisahan.

“Apalagi tim menemukan pada bagian hati bayi kembar ini menyatu, ini berdasarkan hasil pemeriksaan terakhir. Meski menempel bayi ini memiliki organ lengkap termasuk 2 hati. Bayi asal Taput ini juga ditemukan pembuluh darah yang menyebrang dari kedua bayi itu dari hasil rekonstruksi dari hasil analisis yang dilakukan, ternyata pembuluh darah tersebut, hanya sekedar menyebrang saja. Sehingga aman bila pembuluh darah diputus sebab masing-masing punya supply sendiri," kata Dr Utama Abdi Tarigan, Sp.BP(K) yang diamini oleh Dr. Erjan Fikri, M.Ked (SURG), Sp.B(K)BA.

Tim penanganan bayi kembar siam memperkirakan lama operasi bayi kembar Adam dan Malik ini memakan waktu minimal 4 sampai 5 jam. Tak hanya itu, memilih usia 7 bulan untuk operasi Adam dan Malik lantaran adanya analisis yang dilakukan kepada bayi kembar siam tersebut apakah bisa dilakukan.

Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, dr Zainal Safri SpPD SpJP mengatakan operasi ini dilakukan dua hari setelah Hari Ulang Tahun (HUT) RSUP Haji Adam Malik. “Untuk biayanya, berada di kisaran Rp 600 sampai 700 juta, hampir sama dengan operasi yang lalu," bebernya.

Begitu pula, Prof DR H Guslihan Dasa Tjipta SpA(K) menambahkan, ia berharap operasi pemisahan yang akan dilakukan nanti kiranya dapat berjalan dengan baik. Karena RSUP Haji Adam Malik akan melaksanakan dengan semaksimal mungkin.

Adapun dokter yang diturunkan dalam tim ini adalah dokter anak, dokter ICU anak, dokter bedah anak, dokter bedah plastik, dokter digestif, dokter anestesi anak, dokter radiologi, dokter patologi klinik dan dokter-dokter penunjang lainnya.*