MEDAN-Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik dari Januari sampai bulan Mei 2019 ada 834 jumlah kunjungan pasien Tuberculosis (TB) yang melakukan rawat jalan. Sedangkan yang rawat inap ada 193 pasien. Sementara pada tahun 2018 lalu sebanyak 6.267 kunjungan untuk pasien TB yang melakukan rawat jalan dan ads 433 pasien yang rawat inap karena TB.

Dikatakan Kasubag Humas RSUP Haji Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak bahwa Pasien TB memang cukup tinggi di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan tersebut. “Dan, pasien kita bukan hanya pasien di Medan saja namun banyak dari luar Medan,” katanya, Sabtu (29/6/2019).

Terpisah, Ketua Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Sumut, dr Delyuzar Sp PA (K) mengatakan tingginya kasus penyakit TB lantaran ada faktor penularan. Maka yang paling penting adalah melakukan pengobatan terhadap penderitanya agar tidak menularkan.

“Orang yang terkena TB itu harus segera diobati dan harus dicari tahu dari mana ia mendapatkan penyakit TB nya. Jadi bila kita melihat data yang tinggi itu berarti ada upaya melakukan penemuan kasus TB. Hal ini justru akan lebih baik daripada kita tidak menemukan kasusnya dan berkeliaran di masyarakat,” terangnya.

Untuk itu agar tidak mudah terinfeksi TB, Delyuzar menyarankan agar meningkatkan daya tahan tubuh dengan gizi yang cukup, istirahat yang cukup. Sehingga bila ada penderita TB di sekitar kita kondisi daya tahan kita akan lebih tinggi. Namun kalau kita kurang gizi dan ada penyakit yang menyebabkan daya tahan kita menurun resiko untuk tertular akan lebih banyak.

“Pastikan asupan gizi tercukupi, istirahat cukup sehingga daya tahan tubuh tidak menurun. Namun, apabila ada diketahui ciri-ciri seperti batuk yang tak kunjung sembuh 2 sampai 3 minggu disertai batuk berdarah segera periksakan diri,” pungkasnya.*