JAKARTA - Tjahjo mengatakan, secara prinsip data kependudukan yang diserahkan Ditjen Dukcapil Kemendagri kepada KPU pada Desember 2017 itu clean and clear, serta by name by address. "Jadi, kalau sampai ada penggelembungan, yang saya pahami itu tidak ada," kata Tjahjo di gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/6).

Mantan anggota Komisi II DPR itu mengatakan bahwa yang menyusun DPT adalah KPU, tetapi lembaga penyelenggara pemilu itu terus berkoordinasi untuk mengerjakan datanya dengan Dukcapil Kemendagri.

"Sehingga tidak ada satu orang sampai nyoblos dua kali di satu TPS apalagi merangkap di dua TPS, kan nggak akan mungkin," ujarnya.

Mantan sekjen PDI Perjuangan itu tidak ingin bicara detail, karena persoalan ini sudah masuk ranah persidangan di MK. "Silakan nanti tim hukum KPU dan tim hukum tim sukses (paslon Jokowi - Ma'ruf) yang akan mempertanggungjawabkan itu," katanya.

Namun, ujar Tjahjo, secara prinsip data Kemendagri clean and clear serta lengkap. Data itu sudah diserahkan semua kepada KPU.

"Soal ada yang keselip satu dua wajar itu, kan manusia ya, tetapi saya kira secara prinsip tidak ada data siluman," ujarnya.

Menurut dia lagi, tidak ada penggandaan, bahkan orang yang bisa dua kali mencoblos mengingat data itu by name by address.

"Itu semua datanya terdata, di TPS juga ada saksinya, ada fotonya, ada dokumentasinya ada planonya. Jadi semua clean and clear," kata Tjahjo.***