SERGAI-Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), akan mencanangkan Gerakan Masyarakat Membuat Lobang Sampah di Lingkungan Rumah Sendiri (Gema Losari) di setiap kecamatan.

Namun sayangnya harapan tersebut sepertinya tidak dihiraukan, pasalnya Gerakan Masyarakat Membuat Lobang Sampah di Lingkungan Rumah Sendiri (Gema Losari) belum terlaksana oleh pihak kecamatan.

Padahal sudah jelas Bupati Sergai, Ir. H. Soekirman saat menghadiri Halal Bi Halal Idul Fitri di kecamatan selalu menyampaikan Gema Losari (Gerakan Masyarakat Membuat Lobang Sampah di Lingkungan Rumah Sendiri). Namun sayangnya wacana Gema Losari masih juga ditemukan sampah -sampah yang bertumpuk yang tidak pada tempatnya yang sangat merusak pandangan masyarakat yang akan melintasi dilokasi tersebut, selain merusak pandangan, sampah tersebut juga mengeluarkan aroma busuk.

Sampah tersebut ditemukan terletak pada jalan akses menuju objek wisata sergai, dimana sampah tersebut ditemukan berserakan di badan jalan, tepatnya di pinggir jalan jalinsum antara Desa Seibuluh menuju Desa naga lawan, Kecamatan Perbaungan, Sergai.

Kuat dugaan pihak kecamatan belum ada menangapi maupun bekerja untuk menyampaikan kepada seluruh aparatur desanya untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang wacana bupati Sergai, Gema Losari.

Padahal jelas, saat Bupati Sergai, Ir. H. Soekirman dalam menghadiri acara Halal Bi Halal idul Fitri di kecamatan selalu menyampaikan bahwa saat ini semakin darurat dengan sampah plastik dan sudah menjadi kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah di parit atau sungai dan sampah plastik yang terbawa arus sungai samapai kelaut sehingga mencemari laut.

"Di Kabupaten Sergai kita sudah mencanangkan Gema Losari disetiap Kecamatan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan lagi,"kata Bupati Soekirman saat menghadiri Halal Bi Halal idul Fitri di Kecamatan Perbaungan dan Pantai Cermin.

"Darurat sampah harus sama-sama kita tindaklanjuti agar sampah tidak menumpuk dan mencemari lingkungan khususnya di Kabupaten Sergai,"pungkasnya.

Pantuan Gosumut dilokasi, Rabu (19/6/2019) tumpukan sampah masih mudah ditemukan dibadan jalan yang sengaja dibuang oleh orang tak bertangungjawab, dimana lokasi tersebut persisnya di jalan lintas kabupaten menuju objek wisata yang ada di kabupaten Sergai terlihat sudah terbiasa untuk membuang sampah sembarangan dilokasi tersebut.

Sampah tersebut tidak dibuang pada tempatnya melainkan dibuang asal tempat sehingga aktivitas warga yang akan melintasi dilokasi tersebut sangat terganggu melihat tumpukan sampah yang mengeluarkan aroma busuk.

Menyikapi hal ini, salah satu warga Dedi (50) kepada wartawan mengatakan bahwa lokasi tumpukan sampah tersebut dari mulai rel kereta api Seibuluh sudah dijadikan satu tempat, persisnya jalan yang merupakan akses menuju objek wisata.

"Namun tidak diangkut kembali hanya dibiarkan begitu saja, sehingga sampah semakin hari menumpuk di pinggir jalan tersebut. Kita berharap dinas terkait menindaklanjuti agar jalan akses menuju objek wisata kita bersih dan asri, "ujarnya.

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sergai, H. Panisean Tambunan kepada wartawan mengucapkan terimakasih atas laporan terkait keberadaan sampah di jalan akses menuju objek wisata Kabupaten Sergai.

"Akan tindaklanjuti segera, karena kebersihan sebahagian dari iman. Oleh sebab itu kita harus berbenah dalam mengatasi lingkungan yang tetap bersih dan asri dan kita Pemkab Sergai juga sudah mencanangkan Gema Losari,"terangnya.

"Karena kita ketahui bersama, bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kita tidak memenuhi standart hanya luas 1 hektar di Cempedak Lobang, Sei Rampah. Dalam waktu dekat akan kita lakukan pembangunan jalan agar mobil truk pengangkut sampah masuk ke TPA sehingga sampah itu tidak dibuang ke jalan. Langkah selanjutnya kedepan akan ada pembuatan TPA yang memenuhi syarat dan berkapasitas besar sehingga dapat menampung sampah yang lebih banyak,"tutup Kadis.*