MEDAN - Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) tahun 2019, dipastikan bergulir pada 22 hingga 29 Juni mendatang.

Demi memantapkan pelaksaan ajang multi even olahraga empat tahunan itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut melaksanakan rapat koordinasi dengan KONI Kabupaten/kota, Pengurus Provinsi (Pengprov) cabang olahraga (cabor) sebagai persiapan menuju Porprovsu 2019, di Garuda Plaza Hotel Medan, Minggu (26/5) siang. Kegiatan juga dirangkai dengan buka puasa bersama seluruh peserta. Salah satu dilaksanakan Porprovsu adalah ajang seleksi atlet terbaik bagi cabang olahraga yang dipertandingkan untuk memperkuat Sumut menuju Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) 2019, baik melalui kejurnas ataupun Porwil se-Sumatera.

Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis dalam sambutannya berharap kepada KONI kabupaten dan kota serta Pengprov cabor untuk sama-sama menyukseskan ajang Porprovsu, dalam rangka mempersiapkan dan menjaring atlet terbaik sebagai wakil Sumut di Pra PON.

"Saya harap semua pihak sama-sama menyukseskan seluruh program KONI Sumut baik untuk Porprov pada Juni mendatang maupun persiapan Prakualifikasi PON yang akan dilaksanakan pada akhir Desember," harap John.

Namun dikatakan John, sebelum Porprovsu dimulai, cabor Wushu akan terlebih dahulu melaksanakan Kejurnas sebagai ajang prakualifikasi PON 2020 yang dilaksanakan 20-28 Juni mendatang.

"Kita harapkan para atlet Wushu dapat lolos baik untuk nomor taulo dan sanda. Begitu juga cabor olahraga yang lain yang tidak dipertandingkan di Porprov kita harapkan persiapkan diri menghadapi Pra PON," ajak John.

Ketua panitia Porprovsu 2019, Sakiruddin didampingi Sekretaris panitia Chairul Azmi mengatakan, diperkirakan 2.226 atlet dari 31 kabupaten kota akan bersaing memperebutkan medali. Hanya minus Nias Utara dan Nias Selatan. Jumlah ini merupakan hasil seleksi para Porwil Sumut April-Mei 2018 lalu. Untuk pendaftaran atlet dan cabor paling lambat Rabu (29/5) mendatang.

Dikatakan Sakiruddin rapat koordinasi dalam rangka evaluasi kesiapan peserta Kabupaten dan kota dalam mengikuti Porprovsu. Sakiruddin berharap sudah ada data finalisasi atlet dan cabor dari seluruh kabupaten dan kota yang akan bersaing di Porprovsu.

"Kita harapkan atlet-atlet yang lolos dari Kabupaten dan kota bisa mengikuti Pekan olahraga provinsi. Karena Porprov ini titik kombinasi tertinggi dalam rangka evaluasi keberhasilan pembinaan kabupaten dan kota di tingkat provinsi," ucap Sakiruddin.

Sakiruddin juga mengingatkan kepada pengprov cabor evaluasi keberhasilan dari pengcab-pengcab olahraga di daerah. Seperti dari Asprov PSSI Sumut ada rencana pembatalan empat daerah tidak ikut berlaga di Porprovsu karena ada regulasi dari PSSI yang dinilai memberatkan.

"Beberapa KONI tidak mengirim akibat peraturan dari PSSI itu. Dibuatkan surat salah satunya ke Binjai yang bisa diganti hanya lebih pemain. Sementara banyak pemainnya yang ikut persiapan Liga 3. Sementara Liga 3 sampai hari ini jadwalnya kan belum ada. Makanya ini peranan Asprov PSSI untuk bicara kepada masing-masing Askot. KONI hanya bisa mendorong Asprov," jelas Sakiruddin.

"Untuk atlet pelatnas kita tidak berhak memberikan wilcard. Hanya Pengprov cabor yang berhak dan berwenang," tambahnya.

Sementara Chairul Azmi menambahkan, ajang Porprovsu juga kesempatan bagi atlet yang belum masuk pelatda PON bisa berpeluang promosi. Menurut Chairul Porprovsu ajang seleksi akhir bagi cabor dalam persiapkan atlet terbaiknya mengikuti Pra kualifikasi PON 2019. Terutama untuk cabor individu seperti silat dan atletik adalah peluang untuk menerapkan sistem promosi dan degradasi.

"Porprovsu adalah seleksi tahap akhir. Sehingga atlet yang saat ini masuk pelatda juga tidak sewenang-wenang. Jadi, atlet daerah juga semangat untuk berpeluang bersaing dengan atlet pelatda yang juga turun di Porprov. Jadi, ini media bagi pengprov cabor untuk menentukan atlet Pra PON. Saya kira pengprov harus memberlakukan hal itu," harap Chairul Azmi.

"Tapi itu semua kebijakan Pengprov cabor. Karena bisa saja atlet yang hebat tidak juara di Porprov karena sakit, cidera, atau kendala teknis. Karena Pengprov yang paham tentang kondisi atletnya. Minimal, kita (KONI) akan tetap mengamati perkembangan atlet. Karena ini ajang tertinggi event olahraga di Sumut," harapnya

Porprovsu 2019 dipastikan mulai dilaksanakan pada 22 hingga 29 Juni mendatang. Porprovsu tahun ini mempertandingkan 14 cabor diantaranya sepakbola, catur, tinju, bola voli, karate, tenis meja, bulutangkis, pencak silat, Angkat berat/besi/ binaraga, biliar, drumband, Gulat, Taekwondo dan atletik.

Pembukaan Porprovsu 2019 akan berlangsung di lapangan ASTAKA Jalan Willem Iskandar Medan pada 22 Juni dan penutupan juga akan berlangsung di lokasi yang sama pada 29 Juni mendatang.