MEDAN-PT Grab Indonesia dan Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) di Sumatera Utara (Sumut) luncurkan Gerakan Fight Against Stunting #F4ST di Medan, Sabtu (27/4/2019). Gerakan ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran publik dan kepedulian terhadap masalah stunting. Mengingat hingga saat ini angka prevalensi stunting di Sumut masih cukup tinggi mencapai 23,4%. Selain itu, angka stunting Sumut masih berada di atas rata rata angka stunting nasional.

Dikatakan Vice President Public Affair and Folice PT Grab Indonesia, Pandu Budiarso kegiatan ini dilaksanakan lantaran Grab merasa peduli dan harus hadir di Sumut. Apalagi Grab telah menjadi perusahaan startup pertama di Asia dengan nilai valuasi sudah mencapai USD 10 miliar atau sekitar Rp 110 triliun. Dan  sekarang sudah hampir Rp 200 triliun atau USD 14 miliar.

“Karena itu, Grab harus memberikan kontribusi lebih ke masyarakat.  Berdasarkan riset terakhir, kontribusi di Indonesia sudah hampir Rp 50 triliun,” katanya.

Khusus di Sumut, sambung dia, telah ditunjuk tim handal untuk pelaksanaan program. Diharap, program ini bisa disebarkan di daerah lain juga.  Apalagi kini Grab sedang fokus memberikan kontribusi dengan bidang lain.

Dijelaskannya, Kolaborasi Grab Bersama Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Rangka Memperingati Hari Kartini 2019 ini ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran publik dan kepedulian terhadap masalah stunting. Grab akan mensosialisasikan dampak stunting dan juga memberikan edukasi tentang pencegahan stunting.

Gerakan ini bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam mencegah stunting dengan cara cara baru yang kreatif melalui video yang akan ditampilkan dalam fitur tambahan dari aplikasi ambil, yaitu ambil setiap hari, sehingga anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, disertai dengan emosi, sosial dan kemampuan tisik yang siap belajar, dan mampu berinovasi dan bersaing di tingkat global.

Fight Against Stunting #F4ST adalah 4 gerakan yang dapat meningkatkan kesadaran publik dan kepedulian terhadap masalah stunting, yaitu Kenali, tujuannya agar publik mengetahui apa itu stunting. Memahami, agar masyarakat mengetahui apa pengaruhnya dan penyebab stunting. Cegah, mulai menjalani hidup yang sehat, lakukan hal-hal positif yang akan menjauhkan ibu dan bayi dari bahaya stunting. Dan Obati, tingkatkan asupan gizi, energi, protein, dan stimulasi, sementara juga menerapkan hidup sehat pada anak-anak.

Wakil Sekretaris PKK Sumut, Reza Fahlevi mewakili Ketua PKK Sumut, Nawal Lubis diungkap kerjasama ini merupakan momen penting untuk menurunkan angka kasus stunting di Sumut. Apresiasi khusus untuk Grab Indonesia yang telah berkontribusi untuk mengatasi masalah stunting ini.

“Diharapkan dengan digitalisasi penyebaran informasi stunting ini, dapat mempengaruhi kualitas dan produktivitas generasi muda di Sumut,” terangnya.

Sementara itu, Dr Chrismis Novalinda Ginting M.Kes AIFO, mengatakan dalam presentasinya mengenai Stunting bahwa anak dengan Stunting tidak akan produktif karena kurang gizi. “Ini akan mengganggu kecerdasan serta kemampuan belajarnya berkurang dan perhitungannya juga tidak sesuai dengan anak-anak seusianya. Saat ini pemerintah sudah membuat program-program untuk mencegah Stunting sekarang yang diperlukan sinergitas dari semua kalangan dalam mencapai program ini,” pungkasnya.*