MEDAN-Ketua Tim Penggerak (TP) Pendidik Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumut, Nawal Lubis akan menggelar lomba desain melayu yang akan diaplikasikan sebagai busana, batik ataupun ornamen melayu. Perlombaan ini akan digelar 13 April 2019 mendatang di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Medan (Unimed) Jalan William Iskandar, Medan.

Istri Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi ini bahkan berencana karya pemenang nantinya diaplikasikan dalam desain seragam dinas pegawai Provinsi Sumut. Lomba desain melayu ini bertajuk Lomba Desain Kreasi Ornamen Melayu Sumatera Utara yang akan diikuti ratusan peserta mulai dari mahasiswa dan masyarakat Sumut.

Dikatakan Nawal Lubis, ia kepikiran untuk membuat lomba ini lantaran setiap berkunjung ke Jakarta orang disana hanya mengetahui Medan itu batak. “Saya pikir kenapa ya? Nah begitu bapak jadi gubernur ada agenda bapak ke Jakarta dan saya dibekali baju seragamnya ulos akhirnya saya protes. Medan inikan melayu kenapa gak pakai baju melayu. Itulah alasan saya sehingga tercetus ide lomba desain melayu biar orang-orang di Medan menggali kembali apa sih desain melayu itu,” katanya, Senin (8/4/2019).

Menurut Nawal, lomba ini bukan sekedar pertandingan saja untuk menumbuhkan keinginan mencari buku atau literaturlah tentang melayu. Sebab desain yang akan dipilih memang benar-benar murni desai melayu.

“Kita ada melayu langkat. Nah, pernah di acara Inacraft ada songket melayu langkat yang dibawa hanya ada 7 lembar. Kok sampai segitunya. Jadi, banyak motif-motif melayu itu sudah hampir punah karena pengrajinnya tidak ada dan sudah tua sekali,” ujarnya.

Padahal ia pernah dua kali memberikan CSR dari Bank Sumut untuk melatih masyarakat di Langkat namun belum maksimal.

Nawal berharap masyarakat Medan bisa menghargai songket melayu ini. Jangan terlalu terlalu murah membelinya sampai tidak ada harganya. Sebab pengerjaannya sangat susah. “Padahal kalau sudah dipakai hasilnya sangat bagus. Maka, kemarin sudah saya sponsori dari Pemprov Sumut dari kepala dinas sebanyak 8 orang desainer dari Sumut muncul di Indonesia Fashion Week dengan desain melayu. Kembalilah, karena Medan ini melayu,” imbuhnya.

Setelah mendapatkan juara dari lomba desain melayu, Nawal berencana akan hak patenkan desain tersebut yang nantinya akan dijadikan seragam dinas yang akan setiap minggu dikenakan pegawai dinas Provinsi Sumut.

“Insya Allah akan kita buat menjadi seragam dinas selain berupa tenun akan diaplikasikan dalam bentuk batik juga. Saya mengucapkan terimakasih pada Unimed yang telah memberikan supportnya,” terangnya.

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DPW) Unimed, Rasita Malades Samosir mengatakan Unimed sifatnya hanya mendukung sedangkan yang mempunyai ide adalah Istri Gubernur Sumut, Nawal Lubis. “Jadi kita sifatnya membantu saja. Mencari yang mau ikut lomba dan menyiapkan tempat. Peserta sudah sekitar 100 orang yang mendaftar mulai dari lingkungan mahasiswa Unimed dan masyarakat luar. Untuk jurinya asa dari dalam Unimed dan luar Unimed juga yang tentunya yang ahli dalam desain dan ornamen melayu,” pungkasnya istri Rektor Unimed ini.*