MEDAN-Konsumsi avtur atau bahan bakar pesawat udara di Bandara Kualanamu menanjak turun hingga 21,1 persen. Penurunan ini disebabkan melonjaknya harga tiket pesawat di Indonesia berimbas pada konsumsi avtur atau bahan bakar pesawat udara di Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) teatnya di Bandara Kualanamu.

“Untuk wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) konsumsi avtur turun hingga 21,4 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 lalu. Dan, untuk di Bandara Kualanamu menurun hingga 21,1 persen pada triwulan pertama yakni dari bulan Januari sampai Maret di tahun 2019 hal ini menunjukan penurunan yang cukup tinggi," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Roby Hervindo pada wartawan, Rabu (4/4/2019) di Medan.

Menurutnya, penyebab menurunnya konsumsi avtur kemungkinan karena imbas mahalnya tarif tiket pesawat yang terjadi sejak di akhir tahun 2018 lalu. Padahal sejak November, Desember diakuinya Pertamina sudah melakukan penurunan harga avtur.

“Kita lihat segi konsumsinya berkurang artinya pesawat yang landing atau take off di Kualanamu berkurang frekuensi, sehingga konsumsinya berkurang," terangnya.

Roby mengatakan, harga avtur juga turun saat Perayaan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo di Januari.

“Jadi sejak November 2018 kita sudah turun sebanyak 4 kali," imbuhnya.

Penurunan ini secara keseluruhan terjadi  terutama di Kualanamu sebab konsumsinya menurun signifikan. Untuk angkanya pihaknya tidak mau mempublish alasan persaingan atau kompetitor.

Saat ditanyakan apakah Pertamina mengalami kerugian atau tidak. Roby menjawab ternyata  untuk avtur sebenarnya pihak Pertamina sudah ada perjanjian dalam bentuk kontrak dengan maskapai. Sehingga tidak terlalu pengaruh  di pertamina.

"Jadi ketika dilihat ada harga publish dengan harga yang kontrak berbeda. Misalnya harga avtur selama 3 bulan ini sekian nanti maskapai mau belinya berapa, realisasinya sesuai dengan yang mereka lakukan. Perlu diketahui antara maskapai dan bandara ada perbedaan harga dan ini dilihat dari jarak tempuh,” pungkasnya.*