JAKARTA - Salah satu kader Partai Demokrat, Zarra Zettira, mempertanyakan adanya aktifitas Take Down massal akun-akun sosial pro oposisi, utamanya twitter. Dalam cuitannya tanggal 1 April 2019 pukul 11.48 WIB, Zarra menulis: "Assalamualaikum #WhatsWrongWithTwitterID ? Many Indonesian accounts was hacked, auto unfollow and follow, auto blovk and unblocked? @Twitter @TwitterSupport”.

Keanehan itu bukan tidak beralasan, sebab setelah akun di-take down, alur irama dan cuitan tokoh yang akunnya dihack, berubah 180 derajat. Yang tadinya pro oposisi kemudian malah menyerang oposisi.

Beberapa oknum yang melakukan take down, seperti dengan mudahnya melakukan pengambil alihan akun. Misalnya, akun Ustad Haikal Baras, dua aku twiiternya yaitu @haika_hasaan dan @haikal_hassan dihack.

Cuitan baru setelah akun diambil alih oknum pun, berubah arah dan irama : menyerang dengan gencar.

Dalam kondisi seperti itu, salah satu jalan menghentikannya adalah melakukan RAS massal dan masif. Namun, itu tak mudah sebab akun-akun yang di-take down adalah akun yang memiliki jumlah follower lima digit.

Selain akun Ustad Haikal Hasan, akun kader demokrat juga mengalami nasib serupa. Akun Ferdinand Hutahaen berkali-kali di hack. Malah kabar terkahir, akun itu mencuit bahwa akunnya sudah bebas dari take down, yang kemudian diklarifikasi oleh yang bersangkutan bahwa cuitan itu palsu.

Dan yang terbaru akun @RajaPurwa dan @RajaPurwa4. "Sahabat2 semuanya silakan, ikuti informasi dari @BangPino_ kami sudah saling konfirmasi. Silakan RAS masal akun @RajaPurwa dan Block, Thanks" cuitnya.

Akun @FerdinandHutah2 memberikan cuitan mengenai hal ini. @FerdinandHutah2 "Saya curiga, jangan2 nomor HP saya juga sdh dikloning pasca di retasnya akun twitter dan email saya. Gila..!," tulisnya.

Mengapa demikian?

Akun-akun pro oposisi banyak menerima direct message yang menginformasikan sesuatu, yang mungkin saja sensitif sifatnya. Ada dugaaan, pembungkaman akun-akun tersebut tak cukup dengan mengambil-alih akun, kemudian membisukannya.

Akun yang diambil alih, lalu dialihfungsikan sebagai corong propaganda alias melawan balik. Juga, direct message berfungsi untuk memetakan informasi sensitif itu berasal darimana saja.***