MAMUJU - Calon Wakil Presiden Joko Widodo meminta komitmen masyarakat Mamuju memenangkannya dalam kontestasi Pilpres 2019. Jokowi menargetkan menang 90 persen di tempat tersebut.
Target yang dipasang Jokowi bukan tanpa dasar. Mamuju, kata Jokowi, berkontribusi besar menyumbang suara untuknya kendati jumlah pemilih di tempat itu tidak banyak. Terlebih lagi, saat itu ia tidak melakukan kampanye di sana.
Saat pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla saat itu meraih suara 74 persen di Mamuju.
"Terakhir, di Sulawesi Barat tahun 2014 di sini (Mamuju) kita menang tebel banget 74 persen pertanyaan saya 2019 berapa? 90? Benar? Janji yah kerja yah kerja semuanya yah," kata Jokowi saat melakukan kampanye akbar di hadapan ribuan masa pendukungnya yang memadati lapangan alun-alun Ahmad Kirang, Kota Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (28/3).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian meminta masyarakat Mamuju datang ke tempat pemungutan suara (tps) menggunakan hak suaranya mencoblos pada 17 April.
Ia melarang masyarakat menjadi golongan putih atau disebut Golput. "Tanggal 17 April tinggal 22 hari. Saya ingin bapak ibu dan saudara-saudara mengajak teman-teman kita untuk berbondong-bondong ke tps jangan sampai jangan biarkan satu orang pun golput," tandasnya dan disambut gema para pendukung.
Sementara itu, kampanye akbar dihadiri oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, Yenny Wahid, Moeldoko dan ketua Tim Kampanye Daerah (TKD).***
Saat pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla saat itu meraih suara 74 persen di Mamuju.
"Terakhir, di Sulawesi Barat tahun 2014 di sini (Mamuju) kita menang tebel banget 74 persen pertanyaan saya 2019 berapa? 90? Benar? Janji yah kerja yah kerja semuanya yah," kata Jokowi saat melakukan kampanye akbar di hadapan ribuan masa pendukungnya yang memadati lapangan alun-alun Ahmad Kirang, Kota Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (28/3).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian meminta masyarakat Mamuju datang ke tempat pemungutan suara (tps) menggunakan hak suaranya mencoblos pada 17 April.
Ia melarang masyarakat menjadi golongan putih atau disebut Golput. "Tanggal 17 April tinggal 22 hari. Saya ingin bapak ibu dan saudara-saudara mengajak teman-teman kita untuk berbondong-bondong ke tps jangan sampai jangan biarkan satu orang pun golput," tandasnya dan disambut gema para pendukung.
Sementara itu, kampanye akbar dihadiri oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, Yenny Wahid, Moeldoko dan ketua Tim Kampanye Daerah (TKD).***