MEDAN-Wakil Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution meminta masyarakat agar tidak membuang sampah ke dalam parit maupun sungai.

Sebab, banyak parit maupun sungai ditemukan dipenuhi dengan sampah sehingga menyebabkan terjadinya penyumbatan yang berdampak terjadinya banjir.

Hal tersebut dikatakan Akhyar usai aksi bersih-bersih pra normalisasi Sungai Bedera, Jumat, (22/3/2019). “Kami memohon dengan sangat kepada seluruh warga kota Medan supaya tidak membuang sampah lagi ke dalam parit maupun sungai. Pasalnya, tindakan itu menyebabkan parit dan sungai tersumbat sehingga berdampat terjadinya banjir. Untuk itu marilah kita wadahi sampah dengan baik dan tempatkan di depan rumah, petugas kebersihan akan mengangkutnya,” kata wakil wali kota. Disebutkannya, dalam waktu dekat akan dilakukan normalisasi untuk melebarkan dan mendalamkan kembali sungai Bedera. “Sungai Bedera saat ini mengalami penyumbatan, penyempitan dan pendangkalan yang cukup parah. Insya Allah dalam waktu mendatang, kita akan melakukan normalisasi secara mekanis,” sebutnya.

Untuk itulah, kata Akhyar, kepada semua warga yang telah mengokuvasi, baik badan maupun sepadan sungai diminta secara sukarela untuk meninggalkan lokasi tersebut.

Sebab, lahan itu merupakan milik negara yang akan digunakan untuk mengembalikan fungsi Sungai Bedera. “Kami minta warga dengan ikhlas dan sukarela supaya membongkar bangunan yang ada di badan maupun sepadan Sungai Bedera secepatnya!,” tegasnya.

Sedangkan Kasdam I/BB Brigjen TNI Hasanuddin juga menyampaikan rasa prihatinnya atas tumpukan sampah dalam gorong-gorong tersebut.

Kasdam menegaskan, Kodam I/BB siap membantu Pemko Medan dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II dalam menormalisasi Sungai bedera. “Sebagai seorang prajurit yang memiliki tugas menjaga kedaulatan NKRI, TNI juga memiliki tugas membantu pemeritah daerah (Pemda) sebagai Karya Bhakti TNI,” ungkap Kasdam.

Selain Pemko Medan dan Kodam I/BB, aksi bersih Sungai Bedera juga melibatkan para pelajar, organisasi kepemudaan, sehingga jumlah perserta mencapai 1.750 orang.

Sebelum pembersihan dilakukan, lebih dulu digelar apel di halaman Gudang Paragon Jalan Asrama dipimpin wakil wali Kota bersama Aster Asdam.

Setelah itu seluruh peserta melakukan pembersihan di aliran maupun bantaran Sungai Bedera mulai Perumahan Bumi Asri hingga pintu masuk Jalan Tol Helvetia.

Dari pantauan di lapangan, kondisi Sungai Bedera saat ini sangat memprihatinkan.

Kondisinya sekarang tak ubahnya seperti parit karena mengalami penyempitan menyusul pembangunan yang dilakukan di sisi kiri maupun kanan bantaran sungai.

Malah ada bangunan ruko yang dibangun di atas permukaan Sungai Bedera yang berdekatan dengan rel kereta api.

Akibatnya ketika hujan deras turun, arus air tertahan sehingga terjadi back water sehingga menggenangi rumah warga sekitar.

Aksi bersih Sungai yang berlangsung hingga pukul 11.30 WIB itu mendapat apresiasi dan dukungan dari warga, salah satunya Faturahman (38).

Dikatakannya, dia sangat mendukung penuh aksi bersih-bersih yang dilakukan Pemko Medan bersama Kodam I/BB tersebut.

Termasuk, membongkar bangunan yang didirikan di atas badan maupun sepadan Sungai Bedera. “Saya akan sampaikan kepada pimpinan terkait kantor kita yang dibangun di bantaran Sungai Bedera,” papar Faturahman.

Sebelumnya, pemandangan miris dan memprihatinkan terpampang saat Pemko Medan bersama Kodam I/BB menggelar aksi bersih-bersih di Sungai Bedera.

Saat pembersihan yang dipimpin langsung Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi MH, Kasdam I/BB Brigjen TNI Hasanuddin dan Aster Kasdam I/BB Kol Inf Parluhutan Marpaung dilakukan, tumpukan sampah ditemukan dalam gorong-gorong di Jalan Kapten Sumarsono, persisnya depan pintu masuk Jalan Tol Helvetia.

Sampah dalam jumlah besar itu membuat air tidak dapat mengalir dengan normal.

Kondisi itulah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir di kawasan tersebut.

Yang membuat miris, sampah itu merupakan sampah rumah tangga dan sepertinya sengaja dibuang dalam aliran sungai.

Selain didominasi sampah berbahan plastik, tilam dan ambal pun ikut dibuang sehingga menyebabkan terjadinya penyumbatan.

Guna membersihkan tumpukan sampah tersebut, satu unit long amp loader pun diturunkan.

Namun upaya pembersihan sempat terhalang, sebab bagian gorong-gorong yang terbuka (bak kontrol) ditutupi teralis besi.

Setelah wakil wali kota, Kasdam dan Aster Kasdam berkoordinasi, teralis besi itu pun dibuka dengan menggunakan long amp loader.

Setelah itu long amp loader pun beraksi melakukan pembersihan.

Sekali keruk, tumpukan sampah pun terangkat dan selanjutnya langsung diletakkan dalam bak truk milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan.

Setelah beberapa kali, long amp loader melakukan pengerukan barulah ditemukan tilam serta ambal yang sengaja dibuang warga tak bertanggungjawab.

Selain itu juga ditemukan kabel tebal yang panjang dan potongan batang pohon yang selama ini memperparah terjadinya penyumbatan. Proses pembersihan gorong-gorong berjalan dengan lancar di bawah terik matahari yang sangat menyengat.

Tercatat, ada lima truk sampah yang berhasil diangkat dari dalam gorong-gorong tersebut.

Pasca dilakukannya pembersihan, air pun lancar mengalir.

Dalam hitungan menit, terjadi penurunan air hingga mencapai setengah meter.

Wakil wali kota, Kasdam dan Astes Kasdam pun tampak puas, termasuk Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Khairul Syahnan, Kadis PU Kota Medan Isa Anshari serta Dandim 0201/BS Kol Inf Yuda Rismansyah yang datang menyusul.