JAKARTA - Ketua Divisi bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku tidak percaya dengan hasil survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) yang mengatakan elektabilitas capres-cawapres Joko Widodo ( Jokowi)- Ma'ruf Amin unggul dengan selisih 23 persen. Alasannya, kata Ferdinand, setiap Jokowi-Ma'ruf mengadakan acara selalu sepi. "Kita melihat setiap hari bagaimana acara Prabowo-Sandi sangat ramai, penuh, sesak, berbeda dengan acara Jokowi-Ma'ruf yang hanya sepi-sepi saja. Dan ini agak aneh dan menjadi aneh jika surveinya lebih tinggi. Nah di situlah kami tidak bisa mempercayai hasil survei," kata Ferdinand pada wartawan, Senin (11/3).

Terlebih lagi, lanjutnya, lembaga survei seperti SMRC tidak mengumumkan siapa yang membiayai penelitian tersebut. Padahal data terkait siapa yang membiayai penelitian penting sekali untuk diketahui oleh masyarakat.

"Jadi bagi kami, hasil-hasil lembaga survei sekarang hanya bunga-bunga demokrasi saja dan mereka kami anggap bagian dari sebuah opini semata," ungkapnya.

Jubir BPN Prabowo-Sandiaga ini juga enggan ambil pusing lagi soal hasil survei lainnya. Pasalnya BPN sudah memiliki hasil surveinya sendiri.

"Jadi bagi kami, ini silakan saja lembaga-lembaga survei merilis hasilnya yang kami pasti bentuk survei-survei seperti ini tidak bisa memberikan kepercayaan sedikit pun," ucapnya.

Sebelumnya, SMRC merilis hasil survei yang terkait dengan calon presiden dan badan penyelenggara Pemilu evaluasi publik nasional. Selain mensurvei keyakinan publik terhadap penyelenggara Pemilu dan Bawaslu, SMRC juga merilis hasil survei terkait sikap partisan pemilihan presiden dan wapres.

Hasil, pasangan nomor urut 01, Jokowi -Ma'ruf unggul 54,9 persen dari pasangan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan suara 32,1 persen.

"Pertanyaannya seandainya pemilihan presiden dilaksanakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu atau Bapak pilih di antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden berikut. Ambil 54,9 persen memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf dan 32,1 persen memilih pasangan Prabowo. Sementara 13 persen menjawab tidak tahu atau rahasia, "kata Direktur SMRC, Denny Irfan, saat rilis hasil survei di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/3).

Denny mengatakan survei ini dilaksanakan akhiri Januari lalu. Selisih kedua pasangan ini sekitar 23 persen. Dia menambahkan, jika pemilih ragu pada akhirnya memilih Prabowo-Sandi, Jokowi-Ma'ruf dinyatakan tetap unggul.***