JAKARTA - Hasil survei Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) menyebutkan, elektabilitas pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin hanya unggul 8 persen dari Prabowo – Sandiaga. Jokowi - Ma'ruf saat ini mendapat elektabilitas 49 persen. Sedangkan Prabowo - Sandi 41 persen. Yang tidak menjawab sebesar 10 persen.

Namun demikian hasil itu tidak mendapat respons yang antusias dari Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid (HNW).

HNW hanya meminta lembaga survei agar menjaga independensi dalam melakukan kegiatannya. "Kalau saya sih survei itu hendaknya dilakukan oleh mereka yang punya independensi sangat kuat, sehingga tidak diasumsikan ini survei rasa timses," ujar HNW saat menghadiri acara Teropong Parlemen Award (TPA) 2019, di Jakarta, Kamis (7/3).

Mantan ketua MPR itu malah meminta para lembaga survei lebih jujur dengan metode kerja dan pihak pendonornya.

"Kalau perlu membuka diri siapa yang mengongkosi, metodenya gimana, sehingga rakyat masih bisa percaya dengan lembaga survei," imbuhnya.

"BPN kan sudah dinyatakan Pak Djoko Santoso bahwa dalam survei kami sudah melampaui Pak Jokowi sekalipun persentasenya belum dua digit. Tapi ya apa pun itu menegaskan bahwa dinamika masih terjadi dan lembaga survei harus membuka diri," ujar mantan presiden PKS itu.

Sebelumnya, Ketua BPN Djoko Santoso menyatakan pasangan 02 sudah unggul atas petahana. Namun, sejauh ini pilpres belum usai. Sehingga masih akan terus terjadi dinamika.***