MANGGARAIBARAT – Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno melanjutkan safari politiknya ke Pasar Baru Wae Kesambi Batu Cermin, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Sandi sempat melakukan dialog dengan pedagang pasar. Salah seorang pedagang Pasar Baru Wae Kesambi, Soraya, meminta Sandi memperbaiki pasar yang dinilai sudah tak layak. Selain tak bisa menampung pedagang, jika hujan becek dan bocor membuat tak nyaman buat pedagang dan pembeli.

"Bapak harus dapat solusi soal pasar ini Pak. Sudah enggak layak. Apa yang akan Bapak lakukan, jika terpilih jadi wakil presiden, biar kita bisa dagang dengan nyaman Pak, lihat saja kondisi sekarang," kata Soraya, seperti dikutip dari keterangan resmi media center Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Selasa 26 Februari 2019.

Sementara itu, pedagang lainnya, Petrus berharap, ada permodalan yang diberikan. Modal yang dimaksud dengan pinjaman lunak, tak mencekik para pedagang.

"Saya ingin bertanya soal permodalan. Apa yang akan Bapak lakukan, untuk menambah modal para pedagang pasar Pak," ujar Petrus.

Merespons curhatan pedagang, Sandi menyatakan salah satu program dirinya bersama capres Prabowo adalah merevitalisasi pasar, agar suasana nyaman. Dengan memperhatikan pasar, maka akan membantu pedagang sejahtera dan kenyamanan pembeli. Diketahui, Sandi pernah menjabat Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).

Sandi menambahkan, dengan fokus di sektor ekonomi karena ada keinginan, agar harga-harga kebutuhan pokok stabil, serta terjangkau. Fokus ekonomi juga akan membantu penyediaan dan penciptaan lapangan kerja.

Kata dia, dalam beberapa bulan ini sudah mendengarkan keluhan dari pedagang pasar. Revitalisasi pasar memang menjadi salah satu keluhannya.

"Yakni harga stabil dan revitalisasi agar pasar nyaman, tidak becek dan enak didatangi. Insya Allah, jika diizinkan menjadi pelayan masyarakat Indonesia, saya akan perbaiki dan memenuhi keinginan Ibu Soraya dan ibu Sudarmin yang terpaksa jualan dengan tenda seadanya," ujar Sandi.

Sandi juga berjanji, bila dalam pemerintahannya nanti setiap bangunan pasar akan melibatkan para pedagang yang berjualan. Hal ini menjadi alasan, agar pedagang partisipatif sehingga kolaboratif.***