JAKARTA - Carut-marut pra-Pilpres 2019 sudah sampai ke titik yang sangat memprihatinkan. Propaganda demi propaganda yang terus-menerus disajikan kepada publik, menjadi gambaran keberhasilan kelompok/penumpang-penumpang gelap yang ada di kubu 01 maupun 02.
Demikian disampaikan Pengamat Politik dari Etos Indonesia Institute (EII), Iskandarsyah melalui keterangan tertulisnya, Selasa (26/02/2019). Menurut Iskandarsyah, tim pemenangan kedua kubu kontestan pemilu, mesti duduk bersama.
"Berdiskusi untuk membantu menenangkan masyarakat. Rakyat jangan diadu terus, kasian rakyat lah," kata Iskandarsyah.
Ia meyakini, Calon-calon Presiden yang tersedia untuk Pemilu 2019, merupakan aset terbaik Bangsa untuk memimpin Indonesia berdasar pada Pancasila dan UUD 1945.
"Pak Jokowi & Pak Prabowo adalah orang-orang yang baik, 2 putra bangsa yg sama-sama punya integritas untuk memimpin negara ini, saya yakin siapapun yang jadi memimpin negara ini pasti berlandaskan Pancasila & UUD 1945," ujarnya.
Iskandar lalu menyinggung soal viral puisi Neno warisman di media sosial (medsos), Ia mengatakan, "Diamkan saja! Nggak penting menanggapi hal-hal yang hanya membuang energi kita,".
"Neno Warisman bukan kelasnya Pak Jokowi & Pak Prabowo. Jadi, media nggak usah besar-besarkan dia. Nggak penting juga buat kita semua," ujarnya.
"Rakyat lama-lama juga akan tahu & sadar itu semua," Iskandarsyah memungkasi. ***
Selasa, 26 Feb 2019 19:38 WIB
Pergerakan Politik Pemilu 2019-The Real Election
Blokade Agenda Propagandis, TKN dan BPN Diharap Bisa Duduk Bersama
Editor | : | Muslikhin Effendy |
Kategori | : | Gonews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik |