SEMARANG - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menggelar rapat konsolidasi di Solo, Jawa Tengah, Jumat (8/2). Rapat besar tersebut tepatnya digelar di kantor BPN Prabowo-Sandi di Jl Letjen Suprapto 53 A, Sumber, Banjarsari, Solo. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto tidak khawatir dengan manuver lawannya di 'kandang banteng' itu. Hasto masih yakin Jawa Tengah bakal kembali dikuasai pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Karena Jateng sudah bisa dipastikan kemenangan bagi pak Jokowi, saat ini (elektabilitas) sudah mencapai 67 persen bagi pak Jokowi-Amin, dan terus kami pertebal," kata Hasto di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (8/2).

Pada Pilpres 2014, Jokowi saat berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) meraup 12.959.540 suara (66,65 persen). Sedangkan pasangan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa kalah telak dengan perolehan 6.485.720 suara (33,35 persen).

Usaha Prabowo merebut Jawa Tengah, menurut Hasto malah bikin pendukung Jokowi makin militan. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu mengatakan, masyarakat Jawa Tengah rasional memilih pemimpin. Bahwa narasi hoaks kubu Prabowo tidak bakal berhasil mengambil hati masyarakat.

"Justru masyarakat (Jawa Tengah) menjadi militan karena mereka ingin masuk ke Jateng dengan cara seperti itu," kata Hasto.

Faktor yang menambah kekuatan di Jawa Tengah, kata Hasto, adalah dukungan ulama. Puisi Waketum Gerindra Fadli Zon berjudul 'Doa yang Ditukar' turut andil menambah dukungan. Lantaran puisi tersebut mencederai ulama besar Jateng, KH Maimoen Zubair.

"Terlebih lagi dengan pernyataannya pak Fadli Zon, dengan Pak Prabowo dan Gerindra, itu makin memperkuat dukungan para ulama ke Jokowi-Amin," klaim Hasto.

Hasto menambahkan, Jawa Barat yang merupakan basis Prabowo 2014 mulai terjadi pergeseran. Dia mengklaim survei internal di Jabar elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 52,4 persen. Ditambah, pihaknya tengah mengambil momentum Safari Kebangsaan VII PDIP di Jawa Barat tiga hari ini untuk memperkuat teritorial.

"Maka itu malah jadi momentum kami untuk memperkuat di Jabar," ucapnya.***