JAKARTA - Sekjen Komunitas Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustadz Bachtiar Nasir mengungkapkan, pihaknya tengah mengupayakan kotrak politik keumatan kepada para calon di Pemilu Serentak 2019, April mendatang. Bachtiar memastikan, kontrak politik tersebut bukanlah barang baru melainkan poin-poin penguatan terhadap belasan poin yang ditandangani Prabowo di Pakta Integritas pada Ijtima Ulama II.

"Kita masih inline dengan hasil ijtima ulama. Ada belasan poin di Pakta Integritas itu, harus kita detailkan, harus kita kuatkan," kata Bachtiar kepada GoNews.co di Restoran Garuda, kawasan Jakarta Selatan, Selasa (29/01/2019).

Bachtiar memaparkan, poin-poin seperti ekonomi keumatan, pendidikan dan kebangkitan sosial politik umat perlu dijabarkan untuk terlihat secara kongkret.

Namun, Bachtiar enggan secara terang benderang untuk mengatakan bahwa kontrak politik yang diupayakan itu langsung ditujukan kepada Prabowo Subianto yang tengah menjadi Calon Presiden menantang Joko Widodo.

"Ya kepada Ketum parpolnya, calegnya, caleg DPD nya," kata Bachtiar.

Untuk diketahui, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) adalah komunitas yang dideklarasikan pada Selasa (28/02/2012) di Hotel Grand Sahid, Jakarta.

Dipimpin oleh Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi sebagai Ketua dan Bahtiar Nasir sebagai Sekjen, MIUMI membawa visi penegakkan nilai-nilai Islam dan menjadi wadah pemersatu para intelektual dan ulama Indonesia dalam membangun peta perjuangan menuju kejayaan Islam. ***