PEKANBARU - Bagi yang punya korek api gas atau yang biasa dikenal dengan nama 'mancis', sebaiknya kalau sudah habis gasnya jangan dibuang lagi ya!

Ternyata korek bekas atau mancis bekas juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam kerajinan seperti yang dilakukan Aris di Pekanbaru ini.

Yup, Aris tinggal di Marpoyan Damai Pekanbaru, ia termasuk bocah kreatif, di tangan Aris, benda sampah tersebut akan disulapnya menjadi sesuatu yang mengagumkan seperti, robot-robotan, helikopter, sepeda motor, becak, dsb.

Hal ini seperti yang diunggah salah satu wartawan di Pekanbaru, yakni Eka Putra Nazir dalam akun Facebooknya.

"Namanya Aris, dia tinggal di Marpoyan Damai, Pekanbaru. Sekarang sedang liburan semester dari sebuah pondok pesantren di Lampung. Letih sehabis belajar kitab kuning, Aris suka menyalurkan keisengannya dengan membuat robot keren dan lain-lain dari potongan mancis bekas," tulisnya.

"Saya ingin membantu Aris. Sebab Aris mau bikin robot yg lebih besar lagi untuk adiknya, dan butuh sekitar seratusan mancis bekas. Bagi yg di Pekanbaru, saya bersedia menjemput ke rumah. Salam kompak," pungkas Eka Putra di laman Facebooknya.

Aris bukanlah satu-satunya pengrajin barang bekas dari bahan korek api. Sebelumnya ada juga Andriansyahputra, warga Medan yang juga menciptakan berbagai miniatur dari macis bekas. Ia adalah warga Medan, Sumatera Utara, bahkan ide kreatif itu juga telah menghasilkan uang.

"Saya terinspirasi saat melihat macis bekas yang dibuang sembarangan. Sejak itu, saya mulai merakit mancis untuk dijadikan berbagai miniatur. Sekarang yang booming adalah robot transformer dari mancis bekas," kata Andri seperti dikutip GoNews.co dari Tribunmedan.

Andri mengaku, pembuatan aneka hiasan ini berawal dari keisengannya. Saat itu, ia baru dipecat sebagai karyawan hotel. Karena belum memiliki penghasilan tetap, Andri akhirnya terinspirasi membuat aneka miniatur dari macis bekas.

"Sudah tiga bulan saya buat miniartur dari macis bekas. Biasanya, orang memesan miniatur kapal pesiar, robot, atau mobil-mobilan," ucap anak keempat dari pasangan Misnawati dan Sudarmaji ini.

Andri menyebutkan, miniatur dari macis bekas ini dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp50 ribu hingga Rp500 ribu. Tarif yang dipatok tergantung dari tingkat kerumitan pengerjaannya. Pembuatan suatu miniatur bisa dilakukan paling cepat sehari dan paling lama tiga hari.

"Mancis untuk pembuatan miniatur saya peroleh dari pemberian warga dan warung-warung. Hingga kini, sudah banyak yang pesan miniatur berbahan macis bekas ini," pungkas Alumni SMK Akuntansi Laksamana Martha Dinata Pulo Brayan, Medan, ini. ***