MEDAN - Ribuan umat Islam di Kota Medan berunjuk rasa di depan Kantor Konjen Tiongkok di Jalan Walikota, Jumat (21/22). Seribuan massa ini mengecam aksi penindasan yang dilakukan Tiongkok kepada umat Muslim di Uighur.

Sebelum di Kantor Konjen Tiongkok,  seribuan massa ini terlebih dahulu melakukan konvoi dengan berjalan kaki dari Masjid Raya Al Mashun Medan. Saat berkonvoi, massa juga berorasi di sepanjang jalan yang dilalui.

Massa yang berasal dari berbagai Ormas dan mahasiswa ini juga membawa serta berbagai poster berisi kecaman terhadap Pemerintah Tiongkok. Bahkan sebagian mereka juga mengarak sebuah poster, bergambar Presiden Tiongkok Xi Jinping.

  "Saudara kita di sana hanya minoritas. Kenapa mereka harus dibunuh. Apakah mereka merusak negara Cina (Tiongkok)?," ungkap seorang orator dari atas mobil komando.

  Massa juga membawa, satu unit truk besar yang jadi mobil komando. "Usir Cina Komunis. Usir Cina Komunis," teriak massa.

  Ustaz Acong, salah satu perwakilan massa menyampaikan orasi. Sebagai keturunan Tionghoa dia kecewa. Kenapa umat Islam di sana ditindas. Apakah karena pemerintah Tiongkok takut dengan kebangkitan Muslim.

  "Saya mewakili muslim Tionghoa prihatin dengan tanah leluhur kami di sana yang dijajah Komunis," ungkapnya.

  Orator lainnya Ustaz Heriansyah menyebut Tiongkok biadab karena menyiksa Muslim di Uighur. Dia juga mengungkapkan kekecewaan dengan Konjen Tiongkok yang terkesan menutup diri.

 
"Tuntutan kita jelas. Mau ada gak ada dia di dalam. Kita menyatakan marah kita kepada Cina biadab," ungkapnya.

  Bahkan dia juga menuntut Presiden Joko Widodo untuk mengusir duta besar Tiongkok dari Indonesia. Jika Jokowi tidak berani, kuat dugaan orang nomor satu di Indonesia itu berlindung dibalik kekuatan Tiongkok.

Di Konjen Tiongkok, penjagaan super ketat dilakukan. Ratusan personel kepolisian sudah bersiaga, sejak sebelum salat Jumat.

Di seputaran Konjen, beberapa kendaraan taktis sudah terparkir. Ada mobil meriam air, mobil sound system, dan mobil yang membawa pagar kawat berduri.

  Sebelumnya muncul desakan dari banyak pihak termasuk dari MUI terkait Uighur. Pemerintah Indonesia diharapkan bersikap lebih nyata dalam menanggapi dugaan kekerasan terhadap sesama Muslim itu. Apalagi, posisi Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. *