SERGAI-Pasca ditinggal dan bercerai dengan istrinya serta anaknya dikota batam kini Syahrul Nasution alias Ucok (50) kembali ke kampung halaman Dusun V Desa Bajaronggi Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Karena tak mampu untuk berobat akibat luka bakar tersiram minyak panas saat menggoreng ubi, akibatnya bagian tangan dan bagian badan sebelah kanan mengalami luka bakar. Bahkan kondisi luka bakar dibagian sebelah kanan mengeluarkan aroma yang menyengat.

Ketika awak media menyambangi kediaman Syarul Nasution alias Ucok, Jumat (14/12/2018) siang, kondisi pria ini sungguh memprihatinkan.

Menurut keterangan warga sekitar, Ucok sangat kesulitan untuk berobat karena tidak memiliki identitas. Bahkan ucok juga memilik penyakit epilepsi (Kejang-kejang).

"Selama bercerai dengan istrinya yang sekarang tinggal di Kota Batam serta anaknya namun ia kembali ke desa Bajaronggi ini dan tinggal sendiri dirumahnya," ucap Suriati (75) warga Dusun V, Desa Bajaronggi kepada wartawan.

Suriati menceritakan, awal mulanya kejadian saat ucok menggoreng ubi, tiba tiba penyakit yang deritanya kumat dan secara spontan terkena tumpahan minyak panas dibagian tangan dan badan sebelah kanan.

Atas kejadian tersebut, korban langsung dilarikan ke RSU Melati Perbaungan untuk melakukan operasi. Karena pasien umum sehingga warga sekitar melakukan pengutipan selama dua kali untuk biaya rumah sakit. Selama 1 minggu menjalani perawatan terpaksa ucok pulang kerumah karena kendala dengan biaya.

"Kami mohon kalau bisa adanya bantuan atau solusi dari Pemkab Sergai melalui dinas terkait untuk meringankan derita yang dialami Pak Ucok ini,"pungkasnya.

Hal senada dikatakan Kepala Dusun V, Hamdan Barus (42). "Pemerintah Desa juga berupaya untuk membawa ucok untuk di rujuk ke RSU Melati Perbaungan. Namun karena kendala kesulitan biodata dirinya yang tidak jelas, sehingga pihak desa tidak dapat membantu dalam pengurusan KTP sehingga terhambat ke BPJS,"tuturnya.

Sebelumnya, Ucok tinggal di kota Batam dan dirinya tidak mengetahui maka pihak pemeritah desa sangat kesulitan. Namun pihak puskesmas juga sudah sering cek kondisinya tersebut.*