SURABAYA - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS), menolak keberadaan faham radikalisme di Indonesia. Penolakan tersebut disampaikan saat deklarasi bersama di depan monumen Tugu Pahlawan Surabaya.

Koordinator BEM NUS Pulau Sumatera Zulkifli, mengatakan radikalisme merupakan musuh bangsa yang harus diberantas dari Indonesia. Karena tidak sejalan dengan cita-cita pendiri bangsa yang menyatukan rakyat dari Sabang sampai Merauke.

"Pancasila menjadi ideologi negara yang sah. Menyatukan seluruh rakyat indonesia, siapapun yang menolak Pancasila tidak layak mendiami NKRI," Tegas saat deklarasi.

Mahasiswa yang datang dari sejumlah perguruan tinggi se Nusantara menyatakan dukungan mereka atas terlaksananya pemilihan presiden dan wakil presiden yang damai, aman, dan sejuk dengan mengedepankan politik gagasan.

"Kami menolak politisasi SARA yang berujung pada perpecahan antara sesama rakyat Indonesia dan menyesatkan," tegas Zulkifli.

Selain itu, BEM Nusantara Pulau Sumatera yang dikoordinatorri Zulkifli juga menuntut pada pemerintah harus segera menyelesaikan pelanggaran Hak Asasi manusia (HAM). BEM Nusantara juga mengutuk politisasi agama untuk meraih kekuasaan dalam pemilu di Indonesia.

“Kami BEMNUS Pulau Sumatera siap mengawal semua program pemerintah yang baik dan transparan. Kami juga akan memastikan program tersebut terealisasi dari pusat sampai daerah, sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat," Tegasnya.***