JAKARTA - Bersama Delegasi DPD RI, Oesman Sapta Odang (OSO) yang juga merupakan Wakil Ketua MPR memberikan sosialisasi 4 pilar. OSO meminta mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Rusia kembali ke Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan OSO dalam acara ramah tamah bersama mahasiswa RI di KBRI Rusia di Moskow. Dia meminta mahasiswa tetap ingat Tanah Air meski mendapat beasiswa dari Rusia.

"Jangan lupa bahwa Anda adalah orang Indonesia. Orang Indonesia yang punya satu tujuan untuk membesarkan Indonesia, untuk membesarkan Indonesia," ujar OSO.

Dia juga meminta mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Rusia untuk pulang ke daerahnya masing-masing. Mereka diminta untuk membangun daerah, bukan hanya kerja di kota-kota besar.

"Harapannya adalah Anda kembali ke daerah, membangun tempat daerah anda berasal. 17 ribu pulau lebih membutuhkan kita. Sekarang orang sombong, banyak yang sudah di luar negeri berpikir buat apa kembali ke Indonesia susah, padahal sebelum ke luar negeri bilang mau berguna untuk bangsa dan negara," tuturnya.

OSO lalu bertanya kepada mahasiswa ini mengenai komitmen membangun bangsa Indonesia."Apakah kita masih punya komitmen pada bangsa kita?" tanya OSO. "Masih," jawab para mahasiswa mantap.

OSO mengingatkan, selama belajar di negara lain, mahasiswa harus menjalin jaringan yang sebanyak-banyaknya. Ia mengatakan, nasionalisme harus dipupuk dan jangan sampai pudar. 

"Contoh nasionalisme China dan Jepang, mereka luar biasa. Jangan pernah ragu dan mundur, setelah belajar di negara orang, pulang untuk mengisi bangsa kita. Jangan kembali sebelum jadi orang. Tuntaskan sampai megang posisi strategis di sini. Kalau nggak Anda pulang nanti jadi. Kalau Anda pulang jadi kuli, saya keberatan. Orang tua kalian juga keberatan," papar OSO.

Puluhan mahasiswa yang datang mendengarkan sosialisasi 4 Pilar dari OSO dengan serius. OSO meminta kepada generasi muda untuk tidak lupa terhadap NKRI, UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. "Jangan pernah lupa dengan tumpah darah kita. Ini yang ingin saya ingatkan ke anak-anak sekalian untuk menimba ilmu setinggi-tingginya. Tapi Anda harus punya komitmen untuk pulang," tutur Ketum Hanura itu.

Sejumlah mahasiswa menyampaikan aspirasinya kepada OSO dan sejumlah anggota MPR yang ikut dalam delegasi. Seperti salah satunya adalah Muhammad Nurul Yatim (23) yang mengharap para wakil rakyat membantu agar mereka mendapat tambahan beasiswa dari Indonesia untuk uang saku di Rusia.

"Di 2014, ada yang namanya topup LPDP, mengcover dana biaya hidup. Tapi sekarang saya dengar dari Kemenkeu tidak lagi gunakan itu," kata pria yang akrab disapa Arul itu.

Pemerintah Rusia memang memberi beasiswa gratis kuliah. Selain itu memang ada juga tambahan uang saku namun besarannya sangat kecil. Arul menyebut itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. 

"Kami harapkan bapak-bapak bisa menyampaikan aspirasi kami. Jika agak susah dari pusat, kan biasanya di daerah ada beasiswa. Kita kan akan kembali ke daerah sehingga mungkin bisa untuk disupport, jadi bisa dianggap sebagai investasi," sebut Mahasiswa National Research University Higher School of Economics Moscow.

OSO lalu meminta ke Anggota MPR Gede Pasek Suardika untuk menjawab aspirasi tersebut. Pasek berjanji ia akan menyampaikan aspirasi ini kepada pihak pemerintah, baik pusat maupun daerah. 

"Kita akan coba komunikasikan di rapat-rapar bahwa bantuan LPDP diharapkan. Tuga kami untuk komunikasikan. Beberapa daerah sudah mulai memikirkan itu. Niat daerah juga sudah. Saat reses kami akan sampaikan juga. Soal hasilnya itu kebijakan daerahnya. Sangat tergantung kepala daerahnya, maka itu pilihlah kepala daerah yang memikirkan soal pendidikan, bukan cuma soal bansos saja," ungkap Pasek.***