LABUHANBATU - Ormas Islam di Kabupaten Labuhanbatu sangat mengapresiasi kinerja Plt. Bupati H Andi Suhaimi Dalimunthe, ST, MT yang begitu cepat dan tanggap dalam memberikan tanggapan dan permintaan maaf atas tampilnya para waria pada kegiatan Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu ke-73 yang beredar di media sosial.

Apresiasi yang sangat positif ini disampaikan Pengurus AL UOIS Labuhanbatu H. Rendi Fitrayana, Lc, Kamis (18/10/2018) pagi usai menghadiri pertemuan dengan Plt. Bupati Labuhanbatu terkait maraknya kegiatan waria atau LGBT di Labuhanbatu.

Dijelaskan Rendi Fitrayana, waktu itu ada kecolongan yaitu tampilnya para waria, kita tahu bahwa para waria ini tentunya dalam nilai-nilai islam sangat bertentangan, makanya kita sangat menyayangkan hadirnya para waria dalam HUT Pemkab, setelah hal ini beredar di media sosial kami sangat mengapresiasi kepada bapak Plt. Bupati Labuhanbatu karena dengan cepat dan tanggap memberikan pernyataan dan permintaan maaf, perifikasi terutama memberikan ruang bagi kami untuk bisa tabayun klarifikasi langsung dengan bapak Plt. Bupati Labuhanbatu.

Kita berharap pertemuan ini, bapak Plt. Bupati sudah berlapang dada menyatakan permintaan maaf atas kecolongan ini dan kita juga dari pihak ormas islam sudah menyampaikan masukan, kritikan dan insya Allah mudah-mudahan apa yang kami sampaikan dan kami tegaskan kembali tadi jangan hanya sampai dalam pembicaraan rapat, tapi kita tetap berharap kedepan harus ada tim khusus yang dibuat Pemkab Labuhanbatu agar kedepannya hal-hal yang seperti ini tidak terulang kembali, kata Rendi Fitrayana.

Plt. Bupati Labuhanbatu H. Andi Suhaimi Dalimunthe, ST, MT dalam kesempatan itu mengaku kecolongan dengan kejadian hadirnya para waria dalam kegiatan karnaval Hari Jadi Pemkab Labuhanbatu, sehingga menimbulkan kontoversi di tengah-tengah masyarakat, untuk itu atasnama pribadi dan mewakili Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kelalaian kami.

“Tidak ada maksud lain terkait kesalahan tersebut, saya sebagai penanggungjawab pemerintahan mengaku kecolongan dengan kejadian tersebut, karena menurut sepengetahuan kami ada 10 komunitas di Labuhanbatu yang kita undang dan perli digaris bawahi bahwa yang 10 komunitas ini tidak ada bencong atau waria yang kita undang, yang kita undang termasuk komunitas Aser dan kita tidak tahu bahwa didalam karnaval itu ada waria/LGBT yang ditampilkan mereka,” jelas Andi Suhaimi.

Kedepan kita berharap kejadian ini tidak terulang kembali, mudah-mudahan kejadian kemarin tidak terulang dimasa yang akan datang, semoga kita semua dapat terus saling mengingatkan dalam kebaikan dan untuk segala bentuk nasihat yang disampaikan di sosial media baik oleh para Ulama, Cerdik Pandai dan Masyarakat Umum secara keseluruhan, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu kami mengucapkan terima kasih, ungkap Andi Suhaimi yang pernah mengecet pagar Mesjid Raya Al Ikhlas Ujung Bandar Rantauprapat dengan uang pribadinya.

Sebelumnya Aliansi Ummat & Ormas Islam (Al UOIS) Labuhanbatu menyampaikan tujuh poin aspirasi terkait munculnya waria pada karnaval HUT Pemkab Labuhanbatu ke-73, dari tujuh aspirasi itu salah satunya meminta Pemkab agar menghentikan setiap bentuk kegiatan waria dengan menerbitkan Perda dan ormas islam siap bekerjasama dengan Pemkab Labuhanbatu dalam pembinaan para waria.

Plt. Bupati Labuhanbatu saat menerima pernnyatan tertulis tentang Aspirasi Al UOIS Labuhanbatu kepada Plt. Bupati Labuhanbatu H Andi Suhaimi Dalimunthe, ST, MT yang disaksikan Sekdakab Ahmad Muflih, SH, MM dan Ketua MUI Labuhanbatu.