MEDAN - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut, harapkan November 2018 program BBM satu harga di tahun 2017 tercapai.

Pernyataan ini diungkap GM Pertamina MOR I Sumbagut, Joko Pitoyo saat bertemu wartawan di Medan, Selasa (16/10/2018). Kata Joko, pada tahun 2017, target 10 titik dapat terealisasi semua. Dan di tahun 2018, ditargetkan dapat mencapai 14 titik.

“Ada sedikit kendala dalam pelaksanaan BBM satu harga di awal hingga pertengahan tahun. Pengusaha siap, namun ada beberapa daerah di Nias terkendala birokrasi dan izin dari pemerintah,” ujarnya.

Namun, sambung Joko, pengusaha menargetkan kendala dapat diatasi, dan akhir Oktober atau November 2018, BBM satu harga dapat dilaksanakan di 14 titik yang ditargetkan, yakni daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dari Sumbagut, seperti Nias.

Terkait kendala ini, jelas Joko, Pertamina turut membantu pengusaha dalam mengatasi masalah birokrasi dan perizinan ini.

“Pada intinya, kita mendorong agar bbm satu harga bisa terlaksana agar masyarakat sekitar lokasi lebih mudah dan murah memperoleh BBM,” ungkapnya.

BBM satu harga adalah kebijakan menyeragamkan harga jual resmi BBM di beberapa daerah pelosok Indonesia. Kebijakan ini mengikuti pencabutan 5subsidi BBM dan pemberian penugasan kepada Pertamina untuk menyalurkan BBM ke daerah terpencil melalui pembangunan SPBU di tempat tersebut dan mengatur penyalurannya secara rutin baik melalui darat, laut, maupun udara.*