JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, mengaku dihubungi tersangka Ratna Sarumpaet untuk bertemu. Saat dihubungi, Iqbal mengaku tak dapat memenuhi pertemuan itu.

Namun, Iqbal menyanggupi usai mendengar Ratna menangis saat dihubungi. "Pada 28 September sekitar pukul 23, setelah saya pulang dari acara di salah satu televisi swasta saya ditelepon oleh staf Ratna Sarumpaet dan kemudian Ratna Sarumpaet berbicara saya sampaikan bahwa saya tidak bisa hadir untuk datang ke rumahnya Ratna Sarumpaet, karena Ratna meminta saya untuk datang tapi tiba-tiba dia menangis dan mengatakan 'Kamu harus datang' karena saya dianiaya," kata Iqbal di Polda Metro Jaya, Kamis (9/10).

Mendengar tangisan dan pengakuan Ratna, ia langsung banting stir dan menuju kediaman aktivis tersebut. Saat tiba, Iqbal didongengi kalau Ratna dianiayai dan minta bertemu Prabowo Subianto.

"Ratna Sarumpaet menjelaskan tentang penganiayaan nya bahwa seperti teman-teman sudah tahu dan sudah diberitakan oleh kawan-kawan dalam cerita tersebut intinya Ratna Sarumpaet meminta bisa dipertemukan dengan Bapak Prabowo dan dia ingin dijelaskan langsung kepada Bapak Prabowo," ujarnya.

Singkat cerita dalam kasus ini, Ratna akhirnya bertemu dengan calon presiden nomor urut 02 itu. Prabowo meminta Ratna membuat laporan polisi, namun ditolak karena pesimis akan diproses.

"Dia pesimis kalau dilaporkan ke polisi akan ditindaklanjuti nya, waktu bercerita kepada saya pun sama jawabannya Pak Prabowo sampaikan kalau memang perlu pendampingan silakan ada ACTA yang akan membantu tapi laporkan kepada polisi," pungkasnya. ***