JAKARTA – Satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di arena panahan Asian Para Games 2018, Ali Muhamad, akhirnya gagal mendulang perunggu nomor compound open putra pada laga perebutan tempat ketiga di Lapangan Panahan Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Rabu (10/10/2018). Ali yang sempat mengawali laga dengan poin sempurna, akhirnya harus mengakui keunggulan atlet Korea Selatan, Kweon Hyun Ju dengan skor akhir 139-121.

Dalam sesi pertama melesakkan tiga anak panah, Ali sempat unggul 28-26. Namun, Ali mengalami kendala pada tali busurnya di sesi berikutnya sehingga bidikannya kerap hinggap diangka 8. Bahkan, Ali bidikan anak panahnya sempat meleset dari sasaran atau nilai 0. Situasi ini menguntungkan atlet Korea yang kemudian balik unggul dan terus memperlebar jarak hingga akhir pertandingan.

"Ada masalah degan alat tali busur ,saya, jadi bidikannya ngga pas. Sebenarnya saat pemanasan tidak ada masalah, mungkin saya kurang beruntung,” ujar Ali usai pertandingan.

Ali mengaku harus meningkatkan mentalitas dalam menghadapi event besar. “Ini adalah event Para Games pertama bagi saya, sebelumnya di ASEAN Para Games pun saya belum pernah ikut. Ini menjadi pengalaman saya,” tuturnya.

Meski sedikit menyesal tidak berhasil menyumbangkan medali, Ali tetap menerima kekalahannya. “Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kurang beruntung,” tambahnya.

Dengan gagalnya Ali meraih perunggu, maka kontingen panahan Indonesia dipastikan tanpa medali di ajang Asian Para Games 2018. Meski masih ada tiga nomor yang belum selesai, namun sudah tidak ada atlet Indonesia yang berlaga karena telah berguguran di babak awal.

Harapan kontingen panahan untuk mencatat sejarah meraih medali pertama di kancah Asian Para Games pun sirna. “Mohon maaf karena kontingen panahan tidak bisa menyumbang medali. Banyak yang harus diperbaiki di sisi pembinaan dan kepelatihan,” ujar Kepala Pelatih Panahan Indonesia, Tri Sugeng Purwanto. ***