JAKARTA - Maraknya info hoax dan persekusi orang yang berbeda pilihan sangat bisa merusak Bhinneka Tunggal Ika. Itu diungkapkan oleh Anggota MPR dari Fraksi PKS Jazuli Juwaini.

"Termasuk eksploitasi isu SARA juga bisa menimbulkan kegaduhan yang mengganggu kebhinnekaan. Karena itu kita harus mengembangkan toleransi, yaitu menghormati perbedaan-perbedaan yang ada saat proses Pilpres 2019," kata Jazuli dalam diskusi Empat Pilar MPR dengan tema “Menjaga Kebhinnekaan dalam Kampanye Capres," di Media Center MPR/DPR, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (28/9/2018).

Menurut Jazuli, ketika toleransi dilaksanakan secara benar dan jujur dalam kehidupan bernegara dalam Pilpres dan Pemilu, maka kekhawatiran perpecahan tidak akan terjadi di negeri ini.

Sementara itu anggota MPR dari Fraksi PKB, Abdul Kadir Karding mengatakan, kontestasi pemilihan presiden harus bisa menjaga kebhinnekaan. Jangan sampai persatuan dan kebhinnekaan hilang hanya gara-gara Pilpres.

Karena itu, lanjutnya, kampanye Pilpres harus dilakukan positif, tidak memprovokasi, tidak memfitnah, menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian.

"Jangan hanya gara-gara pilihan politik yang diekspresikan berlebihan dan kontra produktif bisa mengganggu kebhinnekaan, persatuan, persaudaraan sesama anak bangsa," katanya.***